Hari bahagiamu.

869 60 25
                                    

Langkah kaki Seijuuro bawa keluar rumah. Tak menyangka jika rumah yang selama ini menjadi benteng rumah tangganya dengan istrinya, Tetsuya, akan hancur berkeping-keping setelah Tetsuya meminta untuk mengakhiri rumah tangga yang sudah mereka jalin selama setahun.

Seijuuro menyerah mempertahankan rumah tangga yang bahkan tak lagi membuat Tetsuya merasa bahagia dan berfikir untuk tetap berada dalam satu ikatan kuat atas nama cinta.

Pertemuan yang dulu selalu Tetsuya syukuri tak bisa membuat Tetsuya tetap tinggal. Rasa jenuhnya menjadi tombak yang menusuk Seijuuro. Keputusan Tetsuya yang ingin mengakhiri kisah mereka, menjadi bom waktu dalam hati dan pikiran Seijuuro. Dan saat waktu itu tiba, Seijuuro telah menghentikan waktunya. Berhenti memperhatikan kekasihnya. Berhenti memperhatikan ingatan masa lampau tentang kebahagiaan mereka berdua.

"Mari kita akhiri semuanya, Sei-kun... Aku sidah tak mau lagi membuatmu terluka..." kalimat itu kembali terngiang dipikiran Seijuuro.

Langkahnya semakin cepat berjalan meninggalkan Rumah sederhana itu. Seijuuro sudah tak mau tahu tentang dunia lagi. Seijuuro pergi menghilang untuk waktu yang lama.

---o---

Tetsuya mematut dirinya dicermin besar. Pakaian texudo putih tampak pas baginya. Wajahnya yang terpoles oleh make up tipis membuat ia tampak tampan. Tetsuya seperti kembali menjadi muda.

Hingga pintu terketuk lalu terbuka dari luar.

"Tetsu, sudah waktunya. Ayo kita temui kebahagiaanmu yang baru..." Aomine Daiki memberi interupsi. Teman sepermainan basketnya menyapa dengan senyum manisnya.

"Aomine-kun... Apa mendapat kabar dari dia?" Tetsuya diam-diam menatap layar ponselnya. Masih tertera nama mantan Suaminya dulu. Nomor telepon yang sudah tak lagi bisa dihubungi. Bahkan alamatnya di Kyoto-pun tak lagi di tempati. Menurut orang yang tinggal disana, Seijuuro tak pernah terlihat lagi sejak menikah dengan Tetsuya.

"Tidak, Tetsu... Aku juga sudah mencarinya ke pelosok negeri, Namun Akashi seperti sudah hilang tertelan oleh bumi..."

"S-sou..." ponselnya ia genggam dengan erat. Pilihan yang dulu ia buat membuat ia benar-benar kehilangan Seijuuro. Tapi ia juga kini sudah bahagia, tak perlu Seijuuro lagi, seharusnya. Namun mengapa hati Tetsuya masih sangat gundah?

Segera ia tepis perasaan itu, ponsel yang selalu ia genggam kini ia campakkan kedalam tempat sampah.

"Selamat tinggal, Sei-kun..."

---o---

Didepan altar tampak pria dengan rambut coklat menunggu dengan senyumannya. Pria yang tingginya cukup membuat Tetsuya sedikit mendongak.

Furihata Kouki, lelaki yang menjadi pengisi kekosongan Tetsuya setelah keputusannya lima tahun lalu.

"Maaf membuatmu menunggu, Kouki-kun..." senyum lembut itu diberikan.

Para hadirin yang berada disanapun menjadi saksi atas moment bahagia milik Furihata Kouki dan Furihata Tetsuya. Ya, Status baru Tetsuya mulai hari ini.

Setelah pengucapan janji suci antara mereka berdua, pesta malam dimulai. Tampak banyak kerabat dan teman-teman Tetsuya maupun Kouki menghadiri pestanya.

"Kau benar-benar sudah bahagia, Nanodayo..." suara bariton itu membuat Tetsuya sedikit tersentak, kepala menoleh melihat Shintaro berdiri dibelakangnya.

MudaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang