50

9.2K 591 91
                                    

-Bijaklah dalam membaca-

Suasana kelabu dan haru biru pernikahan menyatu terbungkus duka karena kepergian Nenek. Seorang wanita tua yang cukup cerewet dan keras terhadap cucu menantunya kini harus terbujur kaku dan terkubur dalam ingatan kebahagiaan. Suasana hati begitu cepat berubah tatkala tuhan mulai menyentuh mereka yang Ia cintai.

Seluruh keluarga mengantarkan kepergian nenek dalam duka yang amat terdalam. Air mata tak henti mengalir di sudut mata. Beberapa kali Ibu Taehyung pingsan saat mendengar  fakta bahwaibu mertuanya benar-benar meninggalkan dunia ini.

Nenek adalah sosok inspiratif untuk semua orang terutama keluarga Kim.
Sampai di akhir khayatnya nenek masih peduli akan keluarganya. Mungkin selama ia hidup ia dikenal sebagai orang yang menyebalkan tapi sesungguhnya hatinya begitu tulus ketika menyayangi seseorang.

Dahyun mencoba kuat dengan takdir yang tuhan berikan untuk nenek. Ia mengaitkan tangannya di lengan Taehyung untuk sedikit memberinya kekuatan. Tak henti-hentinya ia menangis begitupula dengan Taehyung. Mereka berdua saling menguatkan satu sama lain.

Sudah seminggu nenek meninggalkan rumah dan pergi ke tempat yang telah tuhan sediakan untuknya. Namun duka nampaknya masih belum berakhir terutama untuk ibunya Taehyung. Ibu Taehyung benar-benar terpukul dengan kepergian nenek namun suami, anak dan menantunya mencoba menguatkannya. Sehingga ia bisa tegar menghadapi cobaan itu.

"Ibu, aku yakin nenek sudah tenang di alam sana. Beliau tidak akan bahagia melihatmu seperti ini" ucap Dahyun.

"Aku tidak bersedih karena ibu mertuaku pergi untuk selamanya tapi aku mengasihani diriku sendiri.. Seharusnya aku bisa memperlakukan ibu lebih baik ,seharusnya aku merawatnya lebih baik , seharusnya aku...." ucapan Ibu Taehyung terhenti karena ia tak mampu meneruskan kata-katanya. Air mata kembali mengalir di pipinya. Dahyunpun memeluknya. 

Satu bulan berlalu, awan hitam perlahan menyingkir. Tinggallah matahari pagi menyorot keluarga Kim.

Pagi itu keluarga Kim tengah sarapan bersama. Suasana sekarang menjadi lebih hangat terlebih sekarang baik ayah maupun ibu Taehyung mulai menyayangi Dahyun sebagai menantunya.

"Dahyun-ah.. cepatlah buatkan cucu untukku. Aku sudah tua.. Aku ingin menimang cucuku" ucap Ibu Taehyung.

"Sayang, jangan memaksa menantumu. Kita doakan saja semoga Dahyun cepat memiliki momongan" timpal ayah Taehyung.

"Doa saja tidak cukup harus disertai usaha!" celetuk Taehyung yang membuat Dahyun otomatis melihat ke arahnya.

"Kalau begitu kau harus lebih keras usahanya" ucap ayah Taehyung yang berhasil mengalihkan mata Dahyun ke ayah mertuanya.

"Dengarkan itu!! Kita harus bekerja keras! Bagaimana mungkin kau memberiku jatah satu bulan sekali?" ucap Taehyung.

Dahyun yang mendengarnya langsung menyubit Taehyung lalu tersenyum ke arah Ibu dan Ayah mertuanya.

"Kalian ada-ada saja!" ucap Ibu Taehyung yang tersenyum melihat tingkah Dahyun dan Taehyung.

"Maaf, apa kalian lupa disini ada aku?" tanya Minjae lalu pergi.

Ayah dan Ibu Taehyung terkekeh dengan sikap Minjae.

Setelah selesai sarapan, Dahyun ikut membantu Ibunya Taehyung membuat kimchi.

"Dahyun-ah.. aku ada sesuatu untukmu. Berikan ini pada suamimu!" ucap Ibu Taehyung sembari menyodorkan sebotol ginseng merah pada Dahyun dan Dahyunpun menerimanya.

"ginseng merah akan membantu kalian agar segera mendapatkan momongan.. Suruh Taehyung mencobanya malam ini!" ucap Ibu Taehyung.

"Eeh?? Aaa baik bu, terima kasih!" timpal Dahyun. 

Married by Accident  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang