Chapter 2. Semuanya.. kecuali dia..

1.7K 181 121
                                    

📖📖📖

Pagi yang cerah seakan mewarnai kota Seoul. Hari ini adalah hari senin, dimana biasanya rutinitas seperti sekolah, bekerja, dsb, dimulai hari ini.

Begitu pula yang terjadi di salah satu SMA ternama di kota Seoul, Haneul High School. 

Terlihat para siswa dan siswi sudah mulai berdatangan untuk memulai kembali aktivitas belajar mereka setelah liburan akhir semester lalu.

Sebuah Mobil berwarna silver dengan merk terkenal berhenti tepat di depan gerbang sekolah hingga membuat para siswa dan siswi lain menoleh ke arah mobil itu.

Bukan terkejut karena mobilnya, hanya saja sebagian dari mereka sudah tau siapa yang akan turun dari kendaraan itu.

"Itu dia.."

"Ah sudahlah, lebih baik kita masuk ke kelas, apa pentingnya sih melihat dia keluar dari mobil"

"Akhirnya si permaisuri datang, haruskah kita membentang karpet merah untuk menyambutnya?"

Bisik - bisik itu terdengar dari celotehan beberapa murid.

Yang paling terpana dan heboh tentu saja para siswa nya.. Sementara para gadis tak sedikit yang merasa jengah, tapi ada juga yang ikut tertarik menunggu orang tersebut turun.

Tak lama supir dari kendaraan silver itu turun dan segera membuka pintu mobil yang ada di belakang.

"Silahkan nona"

Gadis dengan rambut panjang kecoklatan itu akhirnya turun dari mobil. Sang supir membungkuk dengan sopan ketika melihat majikannya itu sudah berdiri sempurna di hadapannya.

"Terima kasih paman Ahn"

Gadis itu berjalan, membawa tas ransel berwarna pink di punggungnya, ia terus melangkah dengan senyum merekah di kedua sudut bibirnya.  Memberikan senyuman maut kepada setiap siswa yang menatap nya dalam, membuat para pemuda itu luluh seketika.

"Dia cantik sekali bukan?" Bisakah aku menjadikannya pacarku?" ucap salah satu siswa.

Teman di sebelahnya menyenggol bahunya.
"Kita semua tau dia milik siapa,  apa kau ingin mati?"

"Melihat senyumnya saja sudah membuat hatiku damai, aku bersyukur bisa satu sekolah dengannya" oceh siswa lainnya.

Sementara sang tuan Putri hanya tersenyum geli mendegar samar-samar ucapan mereka.  Ia terus berjalan santai menuju kelasnya.

"YUJU-YAAAA..."

Gadis itu menoleh,lalu berdecak sebal melihat  seseorang berlari riang ke arahnya.

"Aigoo.. Tuan Putri kita sudah datang rupanya"

"Maaf ya, aku bangun kesiangan, karena sepupuku  menelponku hingga larut, jadinya aku tidak sempat menjemputmu"

Yuju memutar bola matanya malas melihat tingkah sahabatnya ini, ia kesal.  Rencanya pagi ini mereka akan berangkat sekolah bersama-sama, tetapi mendadak batal karena sang sahabat ketika ia telpon tak kunjung menjawab.

To Reach You (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang