"Om, Rania boleh ikut om?"
"Om mau kuliah, sayang, nanti pulang kuliah, om temenin Rania main, oke?"
"GAK MAU!!!! OM KALO PULANG PASTI MALEM"
"Rania, om mau kuliah dulu... om janji bakal langsung pulang"
"GAK MAU.... OM JANET JANGAN PERGI HUAAAAA"
"Oke! Oke! Kamu ikut om ke kampus!"
"Bos Janet mana?"
James langsung melontarkan pertanyaan kala dirinya masuk ke dalam ruangan BEM, dan menemui Tio yang sedang asyik bermain dengan game di ponselnya.
"Dia rabu gak ada kuliah, mungkin dia gak akan dateng", jawabnya santai dengan posisi tiduran dan kaki yang diselonjorkan nyaman.
James yang melihatnya pun, kemudian menaruh tasnya dan ikut berbaring di sebelah Tio. Dengan mata yang juga melihat ke arah ponsel Tio, memperhatikan bagaimana pria itu bermain di ponselnya.
"James!"
"Buset. Kaget, bangsat!", James melemparkan bantalnya ketika sebuah suara langsung menyentaknya untuk terbangun dari berbaringnya.
"Sorry sorry, eh! Lu kemaren nerima proposal anak karate gak?! Hilang neh", pria berwajah sangar itu panik seraya berputar mengelilingi area ruangan itu.
"Ya mana gue tau lah! Bodo amat ama proposal"
"Kata dia tu, ya, yang nerima itu anak BEM yang ganteng"
"Yang ganteng gue, tapi gue gak nerima proposalnya", James kembali berbaring dengan masih menatap ponsel Tio yang sedang bermain game dengan santainya.
"Berarti bukan lo yang ganteng, dasar anoa", cercanya sambil menendang kaki James yang sebenarnya tidak menganggu jalan siapapun. Hanya saja, memang dasarnya Toni yang mudah emosi, sehingga melampiaskannya pada hal lain tidak masalah.
"Ntar ketemu Jason, cepet tidur siang dulu", jawab Tio seraya mengambil ponselnya. Memastikan bahwa James tidur siang, atau dia akan mudah marah ketika malam gara-gara mengantuk.
"Gak mau~ Pengennya main aja...", Toni semakin menendang kaki James, akibat terlalu jijik mendengar suara dan tingkah manja James.
"Rania gak boleh makan micin",
Seluruh atensi beralih pada sebuah suara berat yang baru saja masuk ke ruangan BEMU. Disana, ada Janet dengan menggendong seorang bocah perempuan berbaju pink dan jangan lupakan tas pink bergambar unicorn di tangan sebelah kiri Janet.
Berbanding terbalik dengan penampilan Janet sendiri, yang menggunakan tas besar untuk laptop, serta jaket kulit hitam yang ia kenakan ditambah topi warna cokelat yang menutupi rambut tebalnya.
Benar-benar suatu perbandingan terbalik.
Dan jangan lupakan Janet dengan rambut kecokelatannya, mengibas ketika topinya dilepaskan. Menampilkan keringat di kanan kiri pelipisnya akibat kota Jogja yang terlalu panas dan kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of BEMU 2018/2019
Teen Fiction"Have a good day all, god bless u all, and stay happy!!" Because we have another missing part, from our smile