"Aku tidak percaya akan cinta pandangan pertama. Tapi harus kuakui, aku menyukai apa yang kulihat pada pandangan pertama "
-----------------------------------------------------------
"Ma, Ayana ke toilet bentar ya" ucap gadis berambut coklat panjang itu."Iya sayang, nanti mama tunggu di depan ya, mama masih mau nyari barang-barang yang masih kurang" jawab Diana kepada anak semata wayangnya itu.
Tanpa menunggu jawaban mamanya, Ayana langsung bergegas pergi untuk menyelesaikan panggilan alamnya.
Ya, telah menjadi rutinitas setiap bulan bagi Ayana dan mamanya untuk belanja bulanan di supermarket dekat rumahnya.
Sebenarnya, ayahnya juga biasa ikut, tapi karena beliau sedang ada urusan di luar kota, maka hanya Ayana dan mamanya saja yang melakukan kegiatan rutinitasnya.______________________________________
"Alhamdulillah, udah lega" helaan nafas terdengar dari bibir mungil berwarna pink itu.
"Mama kayaknya udah nunggu deh" ucapnya.
Gadis itu pun bergegas melangkahkan kakinya menuju tempat mamanya menunggu.
Merasa ada yang aneh, Ayana menyipitkan kedua matanya."Lho, itu mama sama siapa, apa temennya ya" ucap Ayana dalam hati.
Tak mau mengambil pusing, Ayana pun langsung menghampiri mama dan orang asing itu."Ma" panggil Ayana kepada mamanya.
"Eh, iya sayang. Oh iya, Ayana salam sama Tante Aira, tetangga baru kita yang ada di depan rumah itu lho" ucap mamanya.
Dengan tersenyum, Ayana menyalami Tante Aira, tetangga barunya.
"Ayana ya? nanti sering-sering main kerumah Tante ya, cantik. Pintu terbuka lebar kok buat Ayana" ucap Aira dengan ramah."Iya Tante, makasih, nanti Ayana sering-sering main deh kerumah Tante" jawab Ayana sambil tersenyum manis sampai melihatkan dua gumpalan roti di pipinya.
"Ya ampun gemes deh, imut banget, jadi pengen Tante cubit pipinya" canda Aira.
Akhirnya mereka pun larut akan perbincangannya.
______________________________________"Ma, susu rasa cokelat tadi udah Rafa cari nggak ada, jadi Rafa ambil rasa vanilla deh" ucap seorang remaja laki-laki kepada Aira.
"Eh Rafa, salam dulu nak sama Tante Diana, pasti kamu belum kenal kan? Tante Diana tetangga depan rumah kita itu lho."
"Assalamualaikum, Tante. Saya Rafa." Rafa menyalami Diana dan memperkenalkan dirinya
"Eh kenalan juga sama anaknya Tante Diana, kan besok kalian udah mulai satu sekolah, mudah-mudahan sekelas ya" ucap Aira.
"Hai, gue Rafa. Nama lo siapa?"
"Eh, Nama aku Ayana" jawab Ayana sambil menundukkan kepalanya. Tanpa sadar wajah Ayana sudah seperti kepiting rebus sekarang. Ah, memang lemah Ayana, melihat yang bening sedikit aja udah blushing haha.
"Jangan grogi ay, kita kan tetangga, bahkan satu sekolah, kalau ada apa-apa jangan sungkan-sungkan kasih tau gue ya, gue siap kok bantu lo, btw muka lo lucu banget merah-merah hahaha" goda Rafa sambil tertawa hingga melihatkan deretan gigi putihnya.
"Hah muka aku merah? Ya ampun, mama!!! Apa Ayana alergi ya?!" Ayana memanggil mamanya. Padahal Ayana tau, sebenarnya dia tidak alergi, dia hanya grogi bertemu dengan Rafa. Tapi tidak mungkin Ayana jujur seperti itu kan, jadi biarkan Ayana akting sebentar ya teman-teman.
______________________________________Welcome to dunia Ayana dan Rafa!
Ini adalah cerita pertama author, jadi kalau belum sempurna, tolong dimaafkan ya!
Kritik dan sarannya jangan lupa, biar author bisa lebih baik lagi nantinya! ❤️
Saranghae✨