satu

23 8 0
                                    

Claretta memarkirkan mobil nya di dalam garasi rumah nya. jam menunjukan pukul sepuluh malam. biasa nya Claretta akan pulang di atas jam dua belas malam, atau setelah selesai nya semua pekerjaan di kantor.

Tetapi kali ini ia merasa ingin pulang lebih cepat. entah karena apa tapi ia tidak boleh egois, dan menurut apa yang hati kecil nya katakan.

Ia turun dari mobil, dan masuk ke dalam rumah nya yang lumayan besar. ia menaiki beberapa tangga, dan membuka pintu. rumah nya sepi. mungkin sudah pada tidur mengingat papah nya yang melarang anak-anak nya untuk bagadang.

Sebelum berjalan menuju kamar nya yang berada di lantai dua. Claretta menuju dapur terlebih dahulu untuk mengisi tenggorokannya dengan air mineral dingin.

"Retta kamu sudah pulang?" Ucap pria berpostur tinggi, dan berlesung pipi .pria itu tersenyum lebar. senyuman yang hampir mirip dengan senyuman Claretta.

Claretta tersedak karena kaget "Ya ampun kamu itu pelan-pelan maka nya" Ucap pria manis itu seraya menepuk-nepuk punggung Claretta

Claretta meminum sekali lagi untuk menghilangkan batuk nya "kak Gyra ngagetin aku" ucap nya masih sedikit batuk

Davidson Gyra Artama. panggil saja Gyra. kakak pertama Claretta. tinggi badan nya 183, tinggi sekali bukan. ia berkulit putih,berlesung pipi, dan sangat menawan. bisa di bilang Gyra ini versi cowok nya Claretta. mirip sekali hanya saja Claretta jarang sekali menampilkan lesung pipi nya karena wajah nya selalu datar.

Gyra tersenyum, menatap Adik perempuan nya yang sangat jarang sekali ia temui."pekerjaan kamu sudah selesai semua?"tanya Gyra lembut

Claretta menggeleng "belum" Lagi-lagi Gyra tersenyum

"Kakak sendiri baru pulang?" Tanya Claretta, melihat kakak nya masih mengenakan jas putih nya.

"Baru mau berangkat"

"Kok baru berangkat?"

"Operasi baik nya di lakukan malam hari"

Claretta mengangguk. Gyra adalah seorang Sub spesialis jantung tidak salah jika ia sebut kakak nya sangat pintar.

Gyra sudah hampir sempurna.
Tampan,tidak usah di ragukan lagi.
Mapan,apa perlu di perjelas?
Pintar,Jenius lebih tepat nya.
Bad boy,oh tidak Gyra sangat merawat tutur kata, dan perilaku nya.
Hanya satu kekurangan nya. di umur yang sudah 27 tahun ia belum pernah membawa perempuan ke rumah. padahal jika ia ingin perempuan model apapun tinggal asal nunjuk saja.

"Kok bengong" ucap Gyra menepuk bahu Claretta

Claretta tersentak "eh-" ucap nya terbata lalu entah kenapa Claretta tersenyum

"Aku ke kamar dulu ya ka, hati-hati di jalan." ucap Claretta seraya berjalan menuju tangga

Gyra tersenyum melihat tingkah adik perempuan satu-satu nya ini. Apalagi saat Claretta tersenyum rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat senyum itu.

"Claretta" panggil Gyra

Claretta menoleh dengan wajah yang menunjukan ekspresi bertanya "kenapa?"

Gyra tersenyum tulus "pertahanin senyuman nya untuk semua orang. karyawan kamu di kantor juga pasti berharap ibu direktur utama nya tersenyum manis seperti itu."

Claretta hanya mengangguk, dan kembali berjalan menaikin satu persatu anak tangga setelah ia sampai di depan kamar nya,ia mencoba melihat lantai bawah.

Gyra masih di sana dengan ponsel yang menempel di telinga nya. lalu berjalan cepat menuju pintu keluar rumah.

Claretta berbalik badan dan membuka pintu kamar nya. Kamar nya sangat rapih karena memang jarang sekali di tempati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WorkaholicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang