🌻Five🌻

2.7K 190 2
                                    

Happy reading...

—————


Seorang pria turun dari mobil mewahnya. Pria itu mengenakan jas hitam yang terbalut sempurna ditubuhnya senada dengan sepatu hitam mengkilat yang dia kenakan kemudian memasuki gedung kantor miliknya. Suara derap langkahnya membuat semua orang menunduk hormat kepadanya.

"Selamat pagi Mr. Peterson,"

"Semoga harimu menyenangkan Mr. Peterson,"

"Cepat lihat bos kita semakin tampan saja!!"

"Betapa senangnya jika kelak menjadi kekasihnya!"

Ucapan - ucapan yang terdengar begitu Nicholas datang dia sudah biasa mendapati pujian serta tatapan menggoda dari sekian banyak wanita. Nicholas hanya mengangguk tanpa menoleh kepada pegawai yang menyapanya lalu melewatinya begitu saja.

🌻🌻🌻

Nicholas duduk dikursi kebesarannya sebuah kacamata baca sudah bertengger manis dihidungnya. Nicholas sedang fokus mengetikkan sesuatu dilayar laptopnya tentang hal penting, apalagi jika bukan bisnis.

Hingga tak lama kemudian tanpa ia sadari Jack masuk ke ruangan Nicholas yang datang dengan setumpuk berkas ditangannya sampai - sampai berkas itu menutupi setengah wajahnya.

"Ini proposal yang anda harus evaluasi, jangan lupa tanda tangani semua berkas dimap ini dan yang terakhir aku mendapatkan pesananmu kemarin dari Harry." jelas Jack, meletakkan berkas dan biodata Luna dimeja Nicholas.

Nicholas yang sedari tadi menatap layar laptopnya mendongak ke arah Jack. Nicholas langsung menyambar meraih data biodata Luna daripada berkas penting yang harus dia kerjakan.

Jack yang melihat itu mengerutkan dahinya menatap bingung Nicholas karena selama ini dia mengenal Nicholas, pria itu workaholic dan sangat mencintai tumpukan kertas bisnis diruang kantornya.

Bahkan pernah saat dimana kakaknya masuk ke rumah sakit pria itu tidak menjenguk kakaknya malah memilih menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi apa yang Jack lihat saat ini sangat ganjil. Merasa diperhatikan Nicholas menatap Jack.

"Apa? Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Nicholas yang fokus membaca biodata Luna.

"Sepertinya aku mencium gelagat aneh disini," ujar Jack menyipitkan matanya.

"Gelagat apa maksudmu?" Nicholas mendongak menatap Jack.

"Kau tertarik dengan gadis di restoran kemarin itu kan jangan kau pikir aku tidak melihatmu yang sedang memperhatikannya," terka Jack, mencondongkan tubuhnya kearah Nicholas seakan sedang mengintrogasinya.

"Ti-tidak.. aku hanya ingin tahu saja pegawai baruku," elak Nicholas.

"C'mon bro, i know you are. Kau tidak akan repot - repot hanya untuk menanyakan sebuah biodata pegawai yang bahkan jabatannya tidak ada apa - apanya. Mengaku sajalah kau," sindir Jack, ia tertawa pelan melihat raut wajah Nicholas yang seperti maling yang tertangkap basah.

"Ck! Diam saja kau Jack!" Nicholas yang mendengar itu membuat wajahnya merah padam antara malu dan kesal karena diejek sahabatnya ini.

"Rupanya sahabatku mulai jatuh cinta pandangan pertama dengan seorang wanita kalangan biasa," Jack tertawa terbahak.

Nicholas yang kesal setengah mati dengan Jack melemparkan bolpoin yang ada dimejanya pada kepala Jack.

"Aduh! Hey!" ringis Jack mengusap kepalanya.

Pretty SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang