Ini sebenernya hasil remake fanfic lama, lama banget wkwkk mungkin tahun 2009 hahahaaMaafkan jika ada typo, karena hanya di edit seadanya.
Ini bukan lanjutan fanfic sebelumnya, ini cerita lepas.
Selamat menikmati~
Jika aku punya satu hari untuk bisa bersama mu, berdua saja. Aku akan mengingatnya untuk selamanya, bahkan jika kau melupakannya aku akan tetap mengingatnya. Menyimpan rapi kenangan indah bersama mu selamanya dihati ku.
.
.
.
"Paman, paman kenapa?" Tanya seorang gadis cilik manis yang sedang bermain dirumahnya. Ditatapnya wajah Perth sambil memiringkan wajahnya.
Perth tersenyum lembut dan mengusap lembut rambut gadis kecil bernama Bian itu.
"Tidak ada" jawabnya lirih dan tersenyum ke gadis kecil anak sahabatnya itu.
Perth kembali memalingkan wajahnya ke jendela mengingat semua kenangan manis yang pernah ada bersama Plan.
Terima kasih untuk semuanya Plan, gumam Perth.
FLASHBACK
"APA?! Aish Mean, aku benci pada mu" pekik seorang lelaki manis mengerucutkan bibirnya dan melempar ponsel kesayangannya itu. Diambilnya lagi PSP berwarna hitam dari dalam tasnya dan memainkannya.
"Apa lagi yang dilakukan Mean pada mu hah?" Tanya Perth.
"Kau tahu Perth, Mean membatalkan kencan kami karena harus menghadiri rapat pengurus BEM"
Perth tertawa mendengar sahabatnya menjawab pertanyaan itu tanpa mengalihkan pandangannya dari PSPnya. Pria tampan itu menepuk pundak Plan pelan.
"Bersabarlah, bukankah ini tahun terakhir Mean menjabat sebagai ketua BEM hm?"
Plan meletakkan PSPnya dan menghela nafas pelan. Lalu ia menolehkan pandangannya ke arah pria tampan itu sambil menaikkan alisnya. Perth yang mengerti maksud tatapan Plan lalu mengambil tasnya dan beranjak keluar dari ruangan itu.
Laki-laki itu tahu jika Plan sedang kesal ia akan mengajaknya ke arena games dan bermain disana hingga malam.
"Maaf Plan, aku harus pulang. Murid ku menunggu dirumah" teriak Perth yang membuat Plan memajukan bibirnya sekali lagi.
.
.
.
Jujur, lelaki tampan bernama Perth Tanapon itu sudah lama jatuh cinta pada Plan sejak lama. Namun cintanya harus berakhir saat itu juga saat Plan memberitahunya jika ia resmi menjadi kekasih ketua BEM bernama Mean Phiravich.
BRUUK!!
"Maaf, aku tidak senga—eh Perth apakah Plan masi dikelasnya?" tanya Mean.
"Tidak apa-apa. Ya, Plan masih dikelas. Berhati-hatilah kurasa ia akan marah besar pada mu Mean hahaha"
"Aish~ kau jangan menakuti ku Perth"
Perth hanya tertawa sambil berlalu dari hadapan Mean. Pria itu menggenggam erat buku sketsa yang dibawa-nya berusaha menahan tetes bening yang hampir memenuhi pelupuk mata. Ia sadar sampai kapan pun cintanya tidak akan berbalas.
Ia memilih tetap merahasiakannya dan tetap berada di samping Plan sebagai sahabatnya. Walaupun akan terasa sangat menyakitkan tapi selama ia masih bisa melihat Plan-nya tertawa luka itu akan sedikit terobati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between us
Teen Fictionini apa ya, cuma selingan..cerita pendek karena kedekatan mereka satu sama lain. jadi pengen bikin sesuatu yang manis...baca aja ya