Aku memang aneh.
Kamu tau? Sesaat setelah melepasmu, aku menangis sejadi-jadinya.
Aku berharap aku tak pernah mengatakan kalimat perpisahan itu.
Sungguh, aku yang memilih pergi darimu tapi kenapa aku juga yang menangisimu?
Aku merasa ini tidak adil.
Pada kenyataannya hatiku tidak pernah baik baik saja.
Hati ini terus menyalahkan keputusanku melepaskanmu.
Entah kapan, seperti apa, semuanya serba tiba tiba.
Kau tau? Setelah kepergianmu, aku merasa ada yang kurang.
Tak ada lagi ucapan selamat pagi atau kata penyemangat di pagi hari.
Meski telah berkali kali ku katakan bahwa aku telah melupakanmu. Nyatanya ingatanku masih saja menolak lupa. Aku sendiri bingung harus bagaimana. Aku tau kamu sudah bahagia. Tapi entah kenapa ketika aku mengingat tentang kamu, hatiku seolah berkata bahwa kamu akan kembali.
Harusnya aku sadar, semuanya telah berbeda. Waktu telah beranjak pergi.
Kisah telah sampai pada jalan yang buntu.
Tetap, kenyataan yang harus aku terima adalah,
Waktu tak pernah berputar pada masa lalu. Begitupun dengan kamu yang seperti nya mustahil kembali melakukan hal demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kehilangan
Teen FictionTentang seseorang yang mengajarkan saya banyak hal. Namun keterlambatan saya yang menyadari itu semua. Hingga sampai titik dimana dia menyerah. Cerita kali ini adalah pyur apa yang saya rasakan saat ini. Percaya atau tidak saya kembalikan pada kali...