Bab 3

38 6 8
                                    

Setelah menunggu beberapa menit datanglah Ar dan Verrel.
"Hei bro" sapa Ar kepada kami.
"darimana aja kalian" tanya Gamal
"jelajah hehe" jawab Ar sekenanya
Jawaban macam apa itu batinku.

Mereka pun berbincang-bincang asyik. Tidak denganku, aku lebih memilih diam duduk di bawah pohon dan bermain hp.
Tiba-tiba Ar mendatangiku.
"hei, jangan disini, yuk gabung sama temen-temen yang lain" ajaknya, well ini pertama kali aku bicara dengan Ar
"ah... i.. Iya aku disini saja" aku pun menolaknya dengan gugup.
"ayo kesana, ngapain kamu sendiri disini?" dia terus bersikukuh untuk mengajakku bergabung dengan yang lain, tetapi aku tetap pada pendirianku.
Tiba-tiba dia duduk disampingku. What? Ngapain dia duduk disini?. Reflek aku pun bergeser menjauh. Setelah melihat reaksiku dia pun berdiri
"lihatlah dia takut kepadaku" teriaknya pada teman-teman sambil tertawa menjauh.

Oh My God, jantungku hampir berhenti berdetak, ini pertama kalinya ada cowok yang mendekatiku. Tapi jika dilihat lagi Ar memang tampan. Eh nggak nggak, ngapain coba aku mikir gitu.

Mereka tertawa terbahak-bahak. Aku pun tetap diam walaupun sebenarnya aku takut setengah mati. Perlu kalian ketahui sebenarnya aku takut jika memandang Ar. Entah mengapa dia mempunyai aura yang berbeda.

Malam semakin larut, kami pun memutuskan untuk kembali eh ralat bukan kami tapi mereka, ya aku hanya mengikuti keputusan mereka saja.

Keesokan harinya kami semua berencana untuk refreshing setelah serangkaian tes yang cukup membuat otak mendidih. Kami memutuskan untuk pergi ke salah satu mall di surabaya. Kami pun berjalan menyusuri area mall. Bertepatan di hari itu, ada event rumah hantu. Kami tertarik dan ingin mencobanya. Ini adalah pertama kalinya aku masuk ke rumah hantu. Rasa takut menjalar ke seluruh tubuhku. Ingin rasanya aku berlari menjauh. Wkwk oke perasaan ini wajar bukan?

Aku kloter ketiga, ya cukup lama untuk menunggu. Setelah beberapa menit kemudian tiba giliranku. Gelap, semua gelap, well ini sedikit menguntungkan bagiku karena aku tidak begitu jelas melihat hantu-hantunya. Aku hanya diam melihat hantu-hantu yang sedang menakut -nakuti kami. Kalian tau kenapa? Ya perasaan takutku sudah habis terkuras saat sebelum masuk. So, sampai akhir "Tour" nya reaksiku hanya diam. Semua orang berlari keluar, sedangkan aku hanya berjalan santai.
"wow, gila ya kamu Al? Gaada takut-takutnya ini anak" kata Fasya melihat reaksiku.
Aku hanya diam menanggapi perkataan Fasya.

Eits pasti kalian bertanya dimanakah Ar?
Dia sudah memasuki rumah hantu tersebut di kloter 2. Ekspresi dia setelah keluar dari sana terlihat sedikit berlari dengan ekspresi ketakutan tapi diselai dengan tertawa. Aku tahu, dia hanya berpura-pura takut. Ya, asal kalian tahu dia itu bisa melihat "hantu".

Hari semakin sore, kami pun berencana untuk "pindah mall". Setiba di mall tersebut, kami berpencar. Aku dan Shofi pergi ke gramedia untuk melihat-lihat novel. Sedangkan yang lain pergi ke food court untuk makan. Setelah puas melihat-lihat novel dan buku-buku bergenre lain, aku dan shofi memutuskan untuk menyusul yang lain.

Setiba disana kami memesan makanan dan bergabung dengan cewek-cewek yang asyik bercerita tentang pengalaman barunya menghadapi tes. Setelah makan, Fasya mengajak fotbar alias foto bareng. Tapi aku tidak ikut, walaupun mereka memaksaku untuk bergabung tapi aku tetap tidak mau.

Setelah lama berbincang-bincang, kami memutuskan untuk kembali. Presentase baterai hp sudah sekarat serta PB juga sudah habis dayanya. Aku, Fasya dan Tia kembali ke kos alumni dekat kampus tes.
"ayo kita kembali" ajakku pada Fasya.
"tapi diman Tia?" tanya Fasya kebingungan.
"aku tidak melihatnya dari tadi" jawabku
Shofi yang mendengar percapakapan kami pun berkata "tadi Tia, Yuda, dan Ar pergi"
" coba kamu hubungi Al, hpku mati" kata Fasya.
Aku pun mengirim chat pada Tia, tetapi dia tidak aktif.
"Tia off, aku hubungi Yuda ya" setelah itu aku mengirim chat pada Yuda, ya ini adalah pertama kali aku mengirim pesan terlebih dahulu pada cowok, dan sialnya Yuda juga off.

Oh Tuhan, apakah aku juga harus mengirim pesan pada Ar?

Tidak ada pilihan lain selain mengirim pesan pada Ar.

Dan kalian tahu? Its a bad day...

Hallo semuanyaa...
Makasii udah baca ceritakuh😘
Makasii yang udah support aku😘
Makasii yang udah vote dan comment😘
I love you all❤❤❤

ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang