🐥 E M P A T 🐥

228K 23.7K 5.9K
                                    

Typo adalah jalan ninjaku. Mohon koreksi dan sarannya :)

***

Sadar Hendra sedang mengalihkan atensinya pada sosok yang berda di belakang Lilo, lelaki itu pun segera berbalik.

Arthur.

Dengan gerakan kilat, Lilo segera berlari ke arah Arthur lalu bertekuk lutut tepat di depan kaki jenjang Arthur dengan wajah yang sudah sangat pucat.

"Loh, loh, kenapa?" Arthur menatap Lilo dengan keryitan yang cukup dalam di dahinya.

"P-Pak, saya minta maaf, Pak!" Lilo menggoyang-goyangkan kaki Arthur dengan tangannya.

"Cih, drama king." Wenda mendecih ketika melihat Lilo.

"JULIDIN ORANG MULU LO!" Lilo mengalihkan atensinya pada Wenda sejenak lalu kembali pada Arthur.

"Kamu bangun dulu terus jelasin pelan-pelan. Oke?" Arthur membantu Lilo berdiri lalu membawa pria itu duduk ke kursi karyawan yang sedang kosong.

"P-Pak... ya-yang ke-kembar, Pak."

"Kamu coba tarik napas dulu," Lilo mengikuti instruksi Arthur. "Terus buang."

Setelah Lilo sedikit tenang, barulah Arthur bertanya apa yang sedang terjadi.

"Kea, Pak."

"Iya, kenapa? Dia nakal, ya? Kamu diusilin sama dia?" Arthur sebenarnya kurang yakin untuk menanyakan hal itu tentang Keana, mengingat anaknya yang biasa usil adalah Ayana. Tapi Arthur berpikir mungkin Lilo masih belum mengetahui mana yang namanya Ayana dan mana yang namanya Keana.

"Bu-bukan, Pak."

"Nah, terus?"

Baru saja Lilo hendak membuka mulutnya kembali, ponsel Arthur berdering.

Arthur mengisyaratkan tangannya agar Lilo menunggu sejenak.

"Yo, Der. Kenapa?"

"..."

"Oh, iya, gak apa-apa."

"..."

"Si Kea jangan lu jajanin macem-macem. Tuh anak batuknya barusan sembuh."

"..."

"Oke, jagain anak gue. Jangan sampe hilang. Bye." Arthur memutuskan panggilannya dengan Dero secara sepihak.

Arthur mengembalikan atensinya pada Lilo yang air mukanya sudah berubah. Kini tatapan itu mendadak kosong.

"Iya, tadi kenapa?"

"Anu, Pak,"

Arthur mendekatkan wajahnya ke telinga Lilo. "Anu kamu kenapa?" Bisiknya.

Wajah Lilo yang kosong berubah heran menatap Arthur. Apakah ini benar-benar bosnya? Apakah maksud dan tujuan bos besarnya menanyakan hal itu padanya?

Arthur terkekeh melihat raut wajah Lilo yang masih sama seperti beberapa detik yang lalu.

"Maaf, ya, anak saya udah buat kamu khawatir." Arthur menepuk-nepuk bahu Lilo. "Dia ternyata dibawa jalan-jalan sama temen saya."

Arthur mengambil dompetnya. "Dua juta aja gak apa-apa 'kan?"

Lilo mengerutkan dahinya bingung. Apa maksud dari dua juta aja?

"Nih, makasih banyak, ya, udah jagain anak saya. Maaf kalau ngerepotin." Arthur menarik tangan Lilo sambil tersenyum tulus lalu meletakkan uang yang bernilai dua juta rupiah itu di atas telapaknya.

Jajar Genjang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang