Cupvoriteu.

1.5K 222 32
                                    

Genre: Fanfiction, Yaoi

Length: Oneshoot

Rated: T+/M

Author: Icechimcake
- copy without permission or credit? Go to hell. -

Published on: wattpad,2019

⚠ Warning

👬 Yaoi
❌ Typo(s)
🙌 KookV is Tae!Bot
💀 Mentioning Homophobia content
🌃 Nightlife and mentioning sexual content

DLDR!

BE CAREFULL WITH YOUR MOUTH.

🎧 p r o l o g u e 🎧

"Saat itu, aku bertanya-tanya, aku ngapain sih? Dan nyatanya, itu berlanjut. Ah, sial Taehyung. Saat itulah aku menyadari kalau ini adalah cinta. Bahwa aku melakukan semuanya karena cinta. Jadi aku berusaha sebanyak mungkin mengambil waktu istirahat agar bisa kemari dan menatapmu."

🎧 s t a r t 🎧

Yang dilakukan Kim Taehyung pertama kali malam itu adalah menyusuri jalanan Gangnam yang dipenuhi manusia-manusia malam liar yang menginginkan hasrat lebih. Kim Taehyung menoleh ke seluruh area distrik yang terkenal diisi oleh orang-orang elit tersebut, dan bergegas membawa dirinya menjauh dari kerumunan-kerumunan para Pendekar Liar.

Bar-bar gaduh berdiri bersejajaran membelakangi bulan dengan malu-malu. Kupu-kupu malam yang berdiri menjajakan diri mereka sendiri merangkul tangan lelaki-lekaki berhidung belang yang meninggalkan anak dan istrinya kelaparan di rumahnya sendiri. Asik bermain dengan wanita-wanita bayaran demi kesenangan duniawi.

Taehyung benci Distrik Gangnam. Setiap kali ia melewati area utama itu, Taehyung hanya disuguhkan oleh maksiat-maksiat tiada tara. Seolah-olah, Distrik itu memang diciptakan untuk disinggahi para pendosa, seolah-olah, Disanalah neraka yang sebenarnya.

Jadi, sesaat setelah mengabaikan bar-bar besar tempat terjadinya salam tempel politikus berpipi tembam, Taehyung membelok di sebuah gang kecil yang terapit antara restoran Kim ahjumma yang sudah tutup dan Kasino remang pusat dari kekacauan, dan menuruni tangga menjorok ke bawah tanah, menuju sebuah pintu kayu kecil yang menuju tak terbatas.

Setelah memastikan tak ada orang di belakangnya, Taehyung masuk ke dalam ruangan itu dan berhasil mengambil nafasnya dengan lega. Aroma rumah. Kim Seokjin, dalam balutan kemeja lusuhnya, berdiri di atas panggung sembari menyanyi sumbang disertai teriakan-teriakan sinting. Dance floor warna-warni di hadapannya dipenuhi oleh semua laki-laki yang haus kebebasan dan kesenangan. Taehyung hanya tersenyum sembari menggeleng, maklum.

"Jin memang selalu menjadi favorit para dominan, ya,"

Taehyung menoleh sesaat setelah Park Jimin mengumumkan sesuatu yang sudah jelas kepadanya. Taehyung mengangguk setuju, membuka jaketnya, dan memasang apron di bawah kemeja putih lusuhnya, "Tentu saja. Seokjin adalah contoh submisif liar yang bisa memuaskan semua dominan."

"Pembicaraan kalian betulan kotor, ya?" Suara tegas Min Yoongi itu mengangetkan keduanya yang tengah meracik alkohol-alkohol bermerek di atas meja bar. "Kupikir kalian, semacam, bocah TK, atau, entahlah, toddlers?"

"We ain't toddlers, you piece of shit," Jimin mengerling, "Oh, kalau aku seorang toddler, berarti kau adalah pedofillia, Min."

Cupvorite 💨 kookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang