Normal

4 1 0
                                    

"Kamu pulang jam berapa? Nanti kakak jemput" Johnny, atau biasa aku panggil Kak John, adalah kakakku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu pulang jam berapa? Nanti kakak jemput" Johnny, atau biasa aku panggil Kak John, adalah kakakku. Orang yang paling aku sayang di dunia ini.

Dia sangat perhatian padaku, rasanya seperti pengganti orang tuaku. Tidak, orang tuaku tidak meninggal seperti yang kalian bayangkan, mungkin. Mereka hanya saja, yah sedikit terlalu menyayangi diri mereka mungkin. They love to work, itu juga buat kelangsungan hidupku, kakakku dan adikku, Jisung, kata mereka. Untung saja Tuhan masih memberkatiku dengan adanya kak Johnny disini.

"Sore sih, jam 5 mungkin. Kakak jam berapa?" Jawabku sambil menyerahkan helm motor ke kak John.

"Around 4 maybe, I'll wait for you. Jangan lama-lama pacaran sama Soobinnya" Ucapnya meledek diiringi tawanya yang terbahak-bahak. Aku memukul lengannya pelan, "Apaan sih! Enggak pacaran tau kak. Udah sana pegi, syuh syuh"

"Hahaha, ya udah kakak berangkat dulu ya! Makan yang bener jangan jajan sembarangan" Ucapnya sambil mengelus kepalaku, lebih tepatnya memberantaki rambutku mungkin? "Iya abangku sayaaaaaaang" Ia lalu menyalakan motornya lalu beranjak pergi. Senyumnya terlihat menenangkan, tapi aku tahu banyak hal yang ia khawatirkan dan aku tidak ingin menambah bebannya.

Aku berjalan menuju kelas, sengaja tidak buru-buru agar melewati jam kewalasan, karena itu tidak penting. Aku punya adik bernama Jisung. Ia 2 tahun lebih muda dariku dan sedang mengikuti karyawisata yang diadakan oleh sekolah. Ia menyebalkan, jahil dan benar-benar tidak tahu diri, tetapi dia adikku yang menyayangiku. Terlalu gengsi untuk aku menyebutkan sayang kepadanya.

"Yoonaaaaaaaaa" Teriak seseorang dari ujung koridor.

"Oh, Yeonjun hai!" Dia salah satu sosok yang aku sayangi dalam urutan empat. Bilang aku aneh, tetapi aku sangat suka memberi urutan orang-orang yang aku sayang.

"Sweater gua gimana hari ini?" Tanya Yeonjun, sangat tidak penting. Seperti biasa,ia tidak pernah mengatakan hal-hal penting seperti, "Eh rambut gua berantakan gak?" "Hari ini gue ganteng gak?" "Gua udh wangi belum?" "Cupang dirumah lu udah kawin?" Kurang lebih seperti itu.

"Tumben pake pink. Katanya gak suka pink, kayak cewek. Liat Beomgyu pake sweater pink misuh-misuh, 'Ih, cowok masa pake warna pink sih, aneh'. Ngomong mulu"

Yeonjun menatapku tidak suka, "Ini ungu Yoon!"

"Itu pink Yeonjun, anak TK juga tau, eh busetdah"

"Ini ungu! Waktu gue beli ditulisannya, Purple. You know puple? Yes, it's ungu"

Sebelum perang terjadi antara aku dan Yeonjun yang meributkan perihal pink dan ungu, seorang pahlawan datang diantara kita. "Eh pr fisika udh ngerjain belum?"

Ya, dia Soobin, orang ketiga yang kusayang. Aku mulai menyukainya pertama kali saat aku masuk sekolah. Kita yang saat itu sama-sama sendiri dengan canggung mulai memperkenalkan diri masing-masing. Lalu, datang Yeonjun dengan ketidakjelasannya dan kita bertiga sudah sejauh ini, hampir lulus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Shrewd. | Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang