Sepulang sekolah Nara berjalan sendiri di koridor menuju ruang kesenian. Ia sebenarnya suka menari dan juga bernyanyi. Nara suka berlatih menari sendirian tanpa ada yang mengetahuinya.
Nara membuka pintu ruang kesenian yang sepi. Ia melemparkan tasnya sembarang lalu mengeluarkan ponselnya dan menyetel musik sebagai irama. Gadis yang memakai kaos dan celana training itu begitu lentur saat sedang dance.
"Ck..salah gerakkan,ulang,ulang"ujar Nara berbicara dengan dirinya sendiri. Tanpa ia sadari seseorang sedang mengamati dirinya dari jendela.
Nara terus mengerakkan tubuhnya mengikuti irama musik."Ah salah lagi"umpat Nara,ia pun mengulang kembali lagunya dan gerakannya. Saat Nara mau memulai kembali, seseorang membuka ruangan tersebut yang membuat Nara langsung menengok ke arah pintu.
Nampak seorang pria yang memakai pakaian serba hitam dengan bandana berwarna merah yang berada di jidatnya dan juga tas yang ada di pundaknya.
"Lo?ngapain lo ada di sini?"tanya Nara ketus pada cowok yang masih berdiri di ambang pintu.
"Lo sendiri ngapain?"tanya cowok itu tak kalah ketusnya.
"Ya gue disini lagi latihan lah"jawab Nara.
"Ya sama gue juga kesini buat latihan"
"Gak bisa nih tempat udah gue pake duluan"ujar Nara.
"Gantian lah lo kata ini tempat punya bapak moyang lo apa"ujar Rey.
"Gak bisa,lo kalau mau latihan besok aja"
"Siapa lo ngatur-ngatur gue?!"
Nara rasanya ingin mencakar muka Rey yang nyebelin itu."nih anak udah mah di kelas dingin gak pernah ngomong ditambah lagi kalau di luar nyebelin ketus lagi,sabar Ra...Sabar.."batin Nara.
"Ya udah lo pake gih nih ruangan gue mau pulang aja"Nara akhirnya mengalah ia mengambil tasnya dan ponsel lalu berjalan ke luar.
"Eits..tunggu"Rey mencegah Nara dengan menghalangi jalannya."Apaan sih?"Nara menatap Rey.
"Gue liat tadi lo jago ngedace"
"Terus kenapa?"
"Bukannya kalau di sekolah lo gak suka ikut dance?"
"Y-ya i-tu...itu suka-suka gue dong. Hidup hidup gue,mau gue terjun kek atau jungkir balik itu semua kan hak gue"jawab Nara ketus. Ia gugup pasalnya tidak ada yang tau kalau dirinya itu pandai ngedance. Dan kali ini dirinya tercyduk oleh makhluk yang setara dengan beruang kutub,ya sama-sama dingin.
"Gue liat lo selalu salah gerakkan tadi"
"Terus kenapa?masalah buat Lo?"tanya Nara yang menatap cowok itu sambil mengangkat dagunya.
"Lo mau gak dance bareng gue?"ajak Rey.
"Ogah"Ujar Nara dan melangkah hendak keluar. Namun lagi-lagi cowok itu menahan Nara dengan memegang kedua bahu Nara.
"Yakin?"tanya Rey sambil mengangkat kedua alisnya."iya"jawab Nara."gak bakal nyesel nih?"Nara membuang mukanya dari tatapan Rey.
"Gue gini-gini jago ngedance loh"ujar Rey lagi."ya udah kalau lo tetep gak mau besok gue bakal nyebarin kalau lo itu jago ngedance"ancam Rey sambil tangannya dilipat di depan dada.
Nara melotot mendengar ancaman dari Rey."oke gue mau tapi gue mohon sama lo jangan kasih tau siapa-siapa.ini rahasia kita."ujar Nara sambil memohon. Rey tersenyum kecil."bukan cuma kita tapi ada yang lain"Nara mengerutkan keningnya mendengar ucapan Rey.
Kemudian terdengar suara langkah kaki orang di koridor yang lumayan sepi. Nara menengok melihat beberapa orang datang dari arah belakang Rey. Rey pun menoleh ke belakang lalu ia tersenyum dan melambaikan tangan.
"Apa kabar Rey?"tanya cowok yang bertubuh tinggi sambil merangkul Rey. "Ini siapa Rey?pacar lo?"tanya salah satu temen Rey sambil mengamati Nara. Ya temen Rey ada 6 orang."hah?pacar?siapa juga yang mau pacaran sama orang nyebelin kaya begini"batin Nara setelah mendengar ucapan dari temennya Rey.
"Dia temen sekelas gue,tadi gue ngajakin dia buat latihan bareng kita" jelas Rey pada teman-temannya.
"Cantik juga dia Rey"ujar Seorang cowok yang berambut gondrong berwarna coklat tersebut.
"Kenalin nama gue Alvaro"cowok berambut coklat itu mengajak berkenalan pada Nara dengan mengulurkan tangannya.
Nara berjabat tangan dengan cowok bernama Alvaro itu."Nara"kemudian yang lain ikut-ikutan memperkenalkan diri masing-masing pada Nara.
"Kalau gue Azura"
"Nara"
"Gue Kenzie"
"Nara"ujar Nara sambil tersenyum.
"Gue Arkana cowok paling ganteng sejagat raya."
"Nara"
"Kalandra Alterio"ujar cowok bertubuh tinggi sambil mengedipkan satu mata pada Nara.
"Nara"jujur Nara sangat lelah karena harus menjabat tangan teman-temannya Rey satu persatu.
"Dan gue Axelle"
"Nara"ujar Nara sambil tersenyum.
"Ya udah sekarang kita mulai latihan aja yuk!"ajak Rey lalu masuk ke ruang kesenian bersama teman-temannya dan juga bersama Nara.
Sebelum memulai menari mereka melakukan pemanasan tubuh terlebih dahulu. Setelah pemanasan Rey dan teman-temannya sedang latihan dance. Nara memperhatikan mereka sambil duduk. Dance mereka begitu keren membuat Nara terpesona.
Setelah itu Nara pun berlatih menari bersama Rey sedangkan teman-temannya Rey sedang beristirahat sambil melihat mereka yang tengah menari bersama. Seringkali Nara salah gerakkan dan dengan segera Rey membentulkannya. Rey mempraktekan gerakkan yang benar pada Nara. Lalu Nara mengikuti gerakkan yang dicontohkan oleh Rey.
Setelah berlatih beberapa kali akhirnya Nara bisa menguasai gerakkan yang di ajarkan oleh Rey. Semua bertepuk tangan melihat Nara yang berhasil.
"Bagus Nara"ujar Alvaro sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Nara hebat"Axelle bertepuk tangan.
"Nara kita lanjut lain kali lagi ya"ujar Rey."kenapa?"tanya Nara bingung.
"Udah sore Nara Lo gak mau pulang?"Nara melihat jam tangannya iya terkejut waktu telah menunjukkan pukul 5 sore.
"Aduh gimana ini pasti mamah khawatir mana gue belum izin tadi"panik Nara. "Ya udah nanti lo gue anterin"ujar Rey.
"Ya udah Rey kita pulang ya"pamit Azura. Reyhan mengangguk. Kini tinggal Rey dan Nara yang masih ada di ruang kesenian. Nara sedang menunggu Rey merapikan barang-barangnya.
"Yuk kita pulang"ajak Rey lalu ia menggenggam pergelangan tangan Nara.
______________________
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Teen Fiction"kau yang membuatku bahagia dan kau juga yang membuatku terluka"~Nara Saufika. "Terimakasih untuk kamu yang membuat hidupku kembali ceria"~Nara Saufika. Hidup Nara menjadi ceria karena Raja. Tapi ternyata Raja hanya memanfaatkan Nara. Raja tidak ben...