Berawal dari mata turun ke hati
***
Rara dan Bella telah tiba di kantin beberapa menit yang lalu. Disana sudah banyak anak yang antri untuk membeli makanan bahkan meja dan kursi pun hampir penuh."Ra udah penuh nih! Kita duduk dimana?" Bella bingung harus duduk dimana karena hampir semua kursi dan meja penuh.
"Disitu kaya nya kosong deh! Disitu aja yuk?"
"Oke yuk"
Mereka berdua pun duduk di pojok kantin, tempat biasanya Ari Rivaldi dan teman-temannya duduk.
"Eh! lo mau makan apa Ra, biar sekalian gue pesenin"
"Aku mau siomay sama teh anget aja"
"Oke bosq. Udah gue kesana dulu yah" Bella pun pergi untuk membeli makanan untuknya dan juga pesanan Rara.
Tidak lama kemudian Bella datang dengan membawa semangkok siomay pesanan Rara dan sepiring batagor untuknya sendiri.
"Nih Ra siomay sama teh anget lo" Bella menyerahkan makanan pesanan Rara.
Rara tersenyum hangat sambil menerima makanan yang dibelikan Bella "Makasih".
Baru saja sesuap siomay yang masuk dimulut Rara, tiba-tiba saja ada yang menggebrak meja mereka.
"Eh! Apa-apaan nih. Kalian gak liat orang lagi makan apa?" Bella tersedak batagor karena gebrakan meja yang tiba-tiba. Tentu saja dia marah kepada si pelaku.
"Maksud lo apa duduk disini? Lo ngga tau apa kalo nih meja tempatnya si Ari!" Sahut si pelaku yang ternyata Rafi temannya Ari.
Ari Rivaldi adalah ketua kapten basket di Satya Dharma dan sangat terkenal seantero sekolah itu. Ari mempunyai wajah yang sangat tampan dan tinggi 183 sangat sempurna untuk dijadikan pacar. Ari juga berasal dari keluarga yang kaya, papanya Gilang Rivaldi mempunyai usaha batu bara terbesar di Asia.
"Lah emang nih sekolah punya nenek moyang dia? Bukan kan! See bebas dong siapa aja yang mau duduk disini"
"Lo jadi cewek kok nyolot banget sih" Teman Ari yang bernama Billy sangat geram kepada Bella sambil memukul meja itu kuat.
Rara hanya diam sembari menunduk kan kepalannya. Dia terkejut karena Billy memukul meja itu sangat kuat. Tapi tanpa disadari Rara ada sepasang mata yang menatapnya sedari tadi. Dia adalah Ari yang, laki-laki itu menatap tajam kearah Rara dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Udah biarin aja. Kita cabut aja" Akhirnya Ari yang dari tadi diam angkat bicara juga. Dan teman-temanya menatap heran kearah Ari, tidak biasanya dia mau mengalah kepada orang, tapi entah ada angin apa Ari berubah untuk merelakan meja itu.
"Lah ngga jadi makan Ri?" Tanya Billy heran.
"Engga"
"Loh! Kenapa? Gue laper banget ini" Ungkap Rafi sedih seraya mengusap perutnya.
"Ck, serah lo dah gue mau ke gudang" Ari kesal kepada temannya karena tidak mau diberitahu. Akhirnya Ari pun meninggalkan kantin dan menuju ke gudang.
"Eh Ri tunggu dong" Teman-teman Ari beranjak dari meja Rara dan mengejar Ari.
"Emm, Bel itu tadi siapa?" Rara yang sedari tadi menudukkan kepalanya dan akhirnya mengangkat kepalanya dan bertanya kepada Bella.
"Oh tadi itu Ari sama temen-temennya. Emang tuh orang suka banget ngerusuh jadi yah gak heran" Jelas Bella kepada Rara yang belum tahu siapa Ari.
Rara mengernyitkan dahinya mendengar tentang Ari yang di jelaskan Bella "Dia murid pindahan yah?" Tanya Rara ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syaquella Andira
Ficção Adolescente"Apa salah Rara kenapa ibu sama kakak jahat sama Rara?" "Karena kamu itu anak pembawa sial dirumah ini!" "Dan juga gara-gara lo ayah jadi gak suka sama gue dan juga ibu!" . . . cerita perdana aku semoga suka