Today is the day!
Dua jam menuju pertunjukkan. Diluar sana sudah banyak penonton yang menunggu untuk menonton para idol favorit mereka.
Pembelian tiket OTS juga dipenuhi antrian panjang oleh penonton yang belum mendapatkan tiket.
Dibalik panggung panitia sudah bersiap dengan tugas masing-masing mereka.
Kebetulan Jia hari ini datang terlambat karena ia masih kurang enak badan sebenarnya. Makanya ia baru datang sekarang.
Bukan Jia kalau ia lupa akan kondisinya yang kurang baik. Jia tetap menjalankan tugasnya mengontrol jalannya acara selama pertunjukkan hingga selesai nanti.
Jia mampir ke ruang makeup MC sekedar memberikan briefing kecil sebelum mulai.
Ketika melihat lembaran rundown Jia menyerit karena nama Wonwoo dicoret dari list MC dan digantikan oleh Gyuntae.
Dengan cepat Jia keluar dari ruang makeup dan segera mencari Yena sebagai penanggung jawab MC.
Pas sekali ketika Jia baru keluar ruangan ia berpapasan dengan Yena yang datang dari arah berlawanan.
"Yena-ya, kenapa kau mengganti Wonwoo dengan Gyuntae?" tanya Jia heran.
Yena terlihat agak ragu mendengar pertanyaan itu. Ia juga sesekali menggaruk tengkuknya kebingungan bagaimana menjelaskannya pada Jia.
"kenapa?" Jia mengulang pertanyaannya.
Tiba-tiba Gyuntae datang dan menyuruh Yena pergi.
Jia semakin terlihat bingung. Menurutnya jika memang Wonwoo tidak bisa menjadi MC harusnya Yena bilang apa alasannya. Tapi yang dia lihat Yena seperti menyembunyikan sesuatu, itu membuat Jia merasa aneh.
"Jia-ya.. begini. um.." Gyuntae sempat diam sejenak sebelum akhirnya dia mengatakan pada Jia.
---
Dengan kaki yang terus menginjak gas, Jia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Seraya sesekali menyeka air matanya yang terus terusan mengalir, Jia menyetir mobilnya dengan terburu-buru.
Jia sangat ketakutan. Ia khawatir.
"Wonwoo dirawat dirumah sakit. Eun Kyung bilang Wonwoo pingsan saat baru sampai dirumah. Wajahnya penuh dengan luka. Selain itu sejak dua hari lalu Wonwoo tidak mau makan. Padahal ia tidak boleh meninggalkan makan karena penyakit maag kronisnya."
Teringat perkaat itu Jia semakin menangis. Dadanya terasa sesak mengetahui itu. Pantas kemarin malam Jia sempat menerima puluhan panggilan tidak terjawab dari Wonwoo. Pasti Wonwoo membutuhkannya saat itu. Bodohnya ia malah mengabaikannya.
Sampainya di rumah sakit Jia berlari ke ruang kamar inap yang ditempati Wonwoo.
Beruntung Gyuntae mengizinkannya untuk pergi menemani Wonwoo dan meninggalkan event yang sebentar lagi akan dimulai.
Begitu sampai didepan kamar inap VVIP, Jia mengatur nafasnya sebelum memasukinya. Setelah agak tenang, perlahan Jia membuka pintu kamar itu dan mendapati Wonwoo yang tengah terbaring lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...