3

31 4 0
                                    

Selamatmembaca:)

***

Wafiq menghentikan mobilnya tak jauh dari sebuah rumah berlantai dua berwarna putih. Ia menoleh ke samping, memberi isyarat kepada Galang untuk melihat rumah yang berwarna putih tersebut. "Itu rumah Laura. Udah turun lo," ujarnya.

Galang nyengir sambil berucap, "gue kan mau kerumah lo."

"Yakin mau kerumah gue?" tanya Wafiq dengan menaikkan sebelah aslinya. "Kalo penasaran, samperin lah ajak ngobrol."

Cowok berambut rapi itu tampak berpikir dengan matanya memandangi rumah tersebut. Kemudian ia pun beranjak keluar dari mobil Wafiq, sebelum menutup pintu mobil tersebut ia memperingati Wafiq agar menunggunya.

"Tungguin gue, jangan pulang dulu lo."

Wafiq mengangguk mengiyakan. Setelahnya ia melangkah menuju rumah bercat putih itu, dan saat ini ia sudah didepan pintu gerbang rumah tersebut. Tetapi ia masih ragu antara memencet bel atau tidak. Dan saat ingin memencet bel tersebut Galang mendengar suara sepeda motor berhenti dibelakangnya, ia pun menoleh kebelakang dan ternyata itu seorang ojek online dan yang duduk dibelakang ojek itu adalah cewek yang ingin ia temui.

Galang gelagapan, ia hanya bisa mematung dan melihat Laura turun dari ojek tersebut dan juga melihat Laura membayar ojek itu. Lalu Laura melangkah mendekat ke Galang dengan muka bingung.

Lama Laura memadangi Galang dengan muka bertanya-tanya sedangkan yang di pandang hanya diam dan nyengir kuda. Karena merasa Galang tidak akan melakukan apa-apa, ia pun akhirnya bertanya duluan dengan tampang datarnya.

"Lo, ngapain berdiri disini aja?"

Galang masih nyengir menampakan gigi rapinya. "Gue, gu ue cuman lewat, iya cuman lewat," jawabnya sedikit salah tingkah.

Lalu ia kembali berucap karena Laura hanya diam saja. "Ternyata ini rumah lo, gue mau kerumah Wafiq mangkannya lewat sini."

Cewek berambut sebahu itu menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil menghela napas pelan. "Gue mau ngomong."

"Yaudah ngomong aja," ujar Galang dengan senyum dibibirnya.

"Lo bisa minggir gak? gue mau masuk," ucap Laura yang terkesan dingin.

Galang langsung minggir dari pintu gerbang tersebut dan menampilkan senyum yang menggambarkan ia sekarang lagi menahan malu. Setelah dilihatnya Laura sudah masuk kedalam perkarangan rumah tersebut, ia lalu menoleh kearah Wafiq dan ia langsung mendapati Wafiq sedang menertawakannya. Galang pun hanya bisa mendengus melihat itu semua.

***

Hallo semuanya, makasih udah mau baca^_^

Kalau kalian suka dengan cerita ini jangan lupa vote dan komentarnya yaa:*

Bila perlu share ke teman2 yang lain siapa tau mereka juga suka :D

Salam,

^_^(senyum)

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang