I just wanted to thank everyone who’s reading this story so far *terharu*
support kalian means so much to me. Terimakasih 🙏
Me lapyu manteman 😘😘😘————————
Dokter dipta berjalan didepanku, memutar ketempat ners station poli
“teh, saya ngga buka poli sore ya” senyumnya ramah
“oh iya dok” jawab teh Rani yang aku yakin ibu 2 anak ini ke-geeran disenyumin batang muda
Dokter dipta berjalan menuju pintu lift yang berada disudut sebelah kanan lantai 2 dekat tangga.
Teh rani menatapku heran yang tak ikhlas mengekori dipta, gerakan mulutnya mengatakan ‘kemana’ yang aku balas mengedikan bahu dengan mimik muka yang teramat tersiksaTurun dari lift lantai 1, aku siap berbelok kearah kanan menuju gedung B dimana ruang VK berada namun langkahku terhenti melihat dipta yang berbelok ke kiri menuju tempat parkir dibelakang gedung RS.
Aku masih menatapnya heran, sampai dipta berbalik menatapku yang masih berdiri didekat lift.
Dipta mengerutkan alisnya matanya kemudian melotot, aku menghela napas menundukan kepala berjalan gontai menghampirinya, kutatap kembali dipta yang menungguku di pintu keluar menyunggingkan senyuman 1 cm-nya.
“siang dok, mau pulang dok?” tanya mang ujang—penjaga parkir yang melirikku kemudian melirik kembali ke Dipta
“eh mang ujang, mau nganterin bidan saya makan nih mang” jawabnya enteng
Aku melotot kerongkonganku seakan ditumbuhi pohon durian yang buahnya bergelantungan, kutatap tidak percaya pada dipta kemudian kutatap mang ujang yang senyum-senyum menggoda
“ini loh mang ujang ada tugas ha-ha” sambil aku mengangkat buntelan prin out di tangan kiriku
“duluan ya mang” dipta yang menatapku sambil berjalan kearah pintu mobil sebelah kanan
“oh iya dok, hati-hati dok”
“sip mang” dipta mengangkat jempolnya
Aku masih enggan untuk naik ketika Dipta membukakan pintu mobil untuku dari dalam
“ra cepetan naik sudah siang!”Mang ujang masih menggodaku “teh rara cepetan tuh udah dibukain pintu sama obos”
“aku percaya mang ujang ngga akan ngeluarin henpon jadul, gausah gosip yang aneh-aneh aku mau kerja!” bisikku sambil mencubit tangan kanan mang ujang
“no pict = hoax kan? kata teh rara juga”
Aku pelototi mang ujang yang tertawa dan masuk ke dalam mobil dipta, mukaku sudah pasti aku tekuk 180 derajat
“kamu ngomong apa lama banget?”
“maaf dok” jawabku judes
Hening kembali
“kita mau kemana dok?” tanyaku akhirnya penasaran
“kalau mau makan biasanya kemana ra?”
“ke toko bangunan !” jawabku kesal
Dipta tertawa lepas, aku melongo dikira lucu apa!
“terserah saya dong, terakhir kali terserah kamu, saya diajakin kegunung”“dok maaf nih dok, aneh aja berduaan sama dokter ditempat makan, gini loh dok less gossip is good for your reputation!”
not you sih but me, reputasi dipta sih bodo amat
KAMU SEDANG MEMBACA
CITO!
General Fiction"pesen makan cito!"- dr. Pradipta Erlangga Fahlevi, SpOG (K) "Jadi yang cito pesen makan apa operasi dokk ?!!!" - kacung sejawat tenaga kesehatan ( bidan ) Tentang keseharian Ramania bidan yang menjadi kepala ruangan di ruang bersalin. Dan.. Pradi...