Untuk—
yang namanya tidak boleh disebutkan.Saat aku termenung,
kamu hadir dan aku bingung.
Karena kamu tidak tanggung-tanggung—dan langsung membuka hatiku yang terkurung.
Aku tidak ada maksud menikung,
memang kamu yang tiba-tiba menimbrung.
Lalu—sekarang menjadi pelindung,
dari hatiku yang murung dan linglung.
Dariku,
yang menyukaimu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOTA PENUH KATA
PoetryMewadahi imajinasi dan menumpahkannya lewat tulisan. [Seluruh puisi yang aku tulis di "KOTA PENUH KATA" adalah puisi original bikinan @buckroseason alias diriku sendiri] Diingatkan bahwa : Aku belum bisa membuat karya puisi sehebat Chairul Anwar ata...