Happy Reading
.
.
.
.
.Pagi ini, SMA Bangsa Nusantara tengah dihebohkan dengan pertengkaran antara Ranu dan Andra. Dua pria itu memang seringkali salah pendapat tentang apapun. Mungkin hanya teman sekelas Andra saja yang mengetahui jika Ranu merasa terancam dengan posisi Andra yang notabenenya adalah calon ketua tim futsal.
Dalam SMA ini, futsal adalah sebuah olahraga yang tenar dan menjadi favorit tiap siswa. Hal ini dikarenakan sudah bertahun-tahun, SMA ini mendapat juara di cabang olahraga ini.
Kali ini bukan kantin yang menjadi tujuan pertama saat Sheila datang ke sekolah, melainkan UKS yang sudah dipenuhi teman-teman sekelasnya. Ia tak habis pikir, bagaimana ketua kelasnya bisa seceroboh ini hingga menimbulkan masalah di sekolah. Yah, walaupun Andra suka tawuran, tapi Ia tetap bisa menjaga baik citranya di sekolah sebagai salah satu bintang sekolah. Bukan seperti ini.
Langkah kaki Sheila berhenti saat Ia melihat beberapa luka di wajah Andra sedang diobati oleh Vira. Ia jadi meringis sendiri saat membayangkan jika wajah seputih kopi milik Andra dipukuli hingga berubah menjadi kopi luwak.
"Lo kurang kerjaan, ya? Sampe-sampe tu ketua OSIS Lo ajar?" celetuk Sheila yang membuat semua temannya mendongak.
Andra tak memperdulikan bagaimana celetukan Sheila yang cukup menyindirnya. Bukannya Ia tak mau, tapi rasa sakit ini membuatnya malas meladeni omongan Sheila.
"Ada masalah apa sih, emangnya?" tanya Sheila sambil mendekat ke arah Andra yang sedang diobati oleh Vira.
"Nggak tahu gue. Tuh cowok pansos sama gerombolannya tiba-tiba dateng ke basecam dan mukulin gue. Untung aja ada anak-anak yang bantuin gue," jelas Andra dengan dendamnya.
Masalah tentang perkelahian antara Andra dan Ranu sudah membuat SMA ini gempar. Dua orang dari Most Wanted Boy itu malah bertengkar di belakang sekolah. Baju yang mereka kenakan sekarang sedang dicuci oleh Amira.
Sebelum berangkat ke sekolah, grup kelasnya sudah penuh dengan pemberitaan ini. Sheila yang enak-enak sedang makan harus terburu-buru karena hal ini.
"Gue nggak mau lagi, yah, kalo Lo suruh gue cuci nih seragam. Emang gue pembantu Lo apa?" gerutu Amira setelah datang ke UKS. Ia tadi sedang menjemur baju Andra di rooftop sekolah. Dan sekarang ditangannya sudah ada baju seragam milik Andra yang memang satunya selalu terlipat rapi di loker milik Andra.
"Udahlah! Lo tuh kalo jadi temen tuh yang tulus," ucap Andra sambil meringis kesakitan. Ia kemudian memakai baju OSIS nya sambil dibantu oleh Vira.
"Ihhh, gue tuh bukan Tulus. Gue tuh Raisa," teriak Amira
Lisa melayangkan pukulannya pada Amira. Gadis berambut coklat itu memang memiliki otak setengah. Dan setengahnya lagi sengaja Ia tinggal di lemari.
"Gue balik duluan ya, Gue belum ngerjain tugas kimia nih." pamit Sheila pada teman-temannya.
Memang niatnya tadi saat sarapan, Ia akan menyempatkan mengerjakan lima nomor kimia yang kemarin diberikan Bu Endang. Namun gara-gara cowok berkulit sangat putih itu Ia jadi melupakan urusannya sendiri.
"Lo ambil aja di tas."
Sheila mengiyakan tawaran Diva pada dirinya. Inilah yang Ia suka dari kelas ini. Mereka memiliki kesolidaritas yang tinggi.
***
Selama perjalanan menuju kelasnya, Sheila selalu saja disapa oleh teman-temannya. Baik itu adik tingkatnya maupun kakak tingkatnya. Reputasi Sheila yang menjadi kekasih pasukan inti paskibra SMA ini, Julian, menjadikan dirinya dihormati oleh seluruh siswa-siswi sekolah. Bukan hanya karena itu saja, Ia dihormati karena merupakan calon kapten tim basket putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD
Short StoryBagaimana jadinya jika dalam satu kelas semua muridnya terdiri dari berandalan-berandalan sekolah?