1.1 Trembling

748 166 32
                                    

TERUNTUK READER-NIM

Sebagai bentuk apresiasi untuk kerja keras penulis

Dalam menciptakan dan membuat cerita ini,

Silakan tap tanda bintang dan tinggalkan komentarnya

Terima Kasih

~A ROYAL LITTLE SECRET~


"Yeol hyung sepertinya ingin membunuhku dengan cara seperti itu! Bagaimana mungkin ia bisa sekejam itu padaku ? Membayangkan berada di negara itu saja sudah membuatku gemetar takut. Apa yang harus kulakukan,noona ?"

Jam di dinding kamar sudah mengarah pada angka delapan. Saat ini, Yi Hoon tengah merajuk pada kakaknya—Yi Hana, melalui video call. Besok pagi, Yi Hoon akan pergi melaksanakan tugas negara yang diberikan Yi Yeol beberapa hari yang lalu.

Memikirkan akan menghabiskan waktu selama hampir satu hingga dua minggu di negara yang begitu ditakutinya, membuat Yi Hoon sangat gelisah. Rasa gelisah semakin menjadi kala mengingat ini adalah malam terakhirnya berada di rumah. Hanya memikirkan apa yang terjadi besok membuat Yi Hoon takut setengah mati. Bukannya mempersiapkan keperluan untuk dibawa pergi, Yi Hoon malah melakukan panggilan video call pada Sang Kakak.

"Noona! Katakan sesuatu jangan diam begitu saja!" rengek Hoon lengkap dengan bibir mengerucutnya.

Di seberang sana, Yi Hana memang belum mengatakan apapun. Wanita itu hanya diam mendengarkan segala keluh kesah adiknya yang manja selama hampir lima menit. Hana tahu, bukan tanpa sebab Yi Hoon merasa gelisah seperti sekarang. Bagaimanapun, Hana mengerti perasaan yang tengah menggelayuti hati adiknya. Hanya melalui sorot matanya saja, Hana tahu seberapa besar ketakutan Hoon saat ini.

[Noona tahu kau pasti tak suka dengan tugas negara yang diberikan pyeha tapi percayalah beliau tak bermaksud kejam padamu.]

Raut wajah Yi Hoon semakin tertekuk mendengar balasan kakaknya. Hoon tak menyangka kakaknya akan memberikan tanggapan seperti itu. "Noona, tak menyayangiku lagi, eoh ? Kenapa noona memberikan balasan yang begitu dingin ?"

[Hoon-a, ia bermaksud menugaskan hwangtaeja tapi masih terlalu muda untuk berada jauh dari rumah. noona yakin kau bisa melaksanakan tugas dengan baik.]

"Tapi, noona tahu sendiri aku tak bisa berada lama di sana! Dan sekarang aku harus menghabiskan waktu hampir dua minggu! Apa noona tak khawatir terjadi sesuatu padaku selama disana ?"

Senyum lembut terpatri di wajah Hana. Hana paham kegelisahan yang melingkupi Hoon. Jika bukan karena neneknya—Ibu Suri Agung Myeorin, meminta Hana melonggarkan sikap protektifnya pada Hoon, tentu Hana akan segera menelpon Yeol dan meminta sepupunya agar mengutus seseorang menggantikan tugas Hoon. Detik dimana Ibu Suri Agung Myeorin menyinggung pernikahan untuk Hoon, detik itu pula Hana menyadari Hoon tak bisa diperlakukan lagi seperti seorang anak kecil. Adiknya tumbuh menjadi seorang lelaki dewasa.

[Hoon-a, maukah kau mendengarkan nasihat noona ?]

Hoon terkejut mendengar kakaknya sudah bertanya dengan nada lembut. Ekspresi merajuk yang tadi diperlihatkan Hoon perlahan memudar. Hoon mengangguk patuh dan memilih diam mendengarkan apa yang akan dikatakan kakaknya. Bagaimanapun, Hoon tahu kakaknya sangat menyayanginya.

[Noona tahu ketakutan yang membayangimu saat ini. tapi, kita tak bisa selamanya menghindar. Satu – satunya cara agar kau tak lagi dibayangi rasa ketakutan adalah menghadapinya. Kali ini tak akan ada lagi yang berani menyakitimu. Percayalah pada noona. Kau sudah berubah menjadi seseorang yang lebih baik. tak perlu cemas, kau akan baik – baik saja selama disana.]

Royal Series #3 : A Royal Little Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang