Pagi dengan terik matahari yang cerah, seorang lelaki muda berusia sekitar 17 tahun baru saja sampai dikelas.
Lelaki itu bernama, Soobin. Ia baru saja masuk ke dalam kelasnya yang berada di belakang guru atau sang wali kelasnya, yang membuat terheran-heran murid disana.
Soobin diikuti oleh anak laki-laki yang penampilannya cukup berbeda.
Kemeja seragam yang tak dikancing, memakai kaos berwarna putih juga topi yang kebelakangkan. Sepatu converse berwarna hitam yang sangat bersih, jangan lupa piercing yang menggantung di telinga kanannya.
Dilihat dari sana, semua murid disana sudah mengira bahwa murid baru itu memang anak nakal.
"Bukannya itu anak sma cube bukan sih?" bisik seseorang di dalam kelas itu dan dibalas oleh anggukan.
Dan sang wali kelas membuka suaranya, si murid baru berdiri di dekat wali kelas dan Soobin duduk di bangkunya.
"Mohon perhatiannya! Ini murid baru kalian, ayo kenalkan namamu." ucap sang wali kelas.
Dan murid baru itu tersenyum ke arah sang wali kelas, "iya pak, hai semuanya kenalkan nama saya Choi Yeonjun. Saya harap kalian semua dapat membantu saya disini dan berteman dengan saya." ucapnya dan diakhiri dengan senyuman manisnya.
Soobin tersenyum miring dan bertepuk tangan pelan, "boleh gue nanya?"
Yeonjun mengangguk dan mempersilahkan untuk Soobin bertanya padanya, "iya silahkan, mau nanya apa manis?"
Lagi-lagi Soobin tersenyum miring, "manis? Anjir seberaninya lu, gue mau nanya kenapa lu bisa kesini? Sekolah awal lu kenapa?" tanya Soobin.
"Seharusnya anda tidak bertanya seperti itu, ya kalau nanya tuh yang logis dikit gitu."
"Yaudah gue gak jadi nanya."
Yeonjun tertawa dan tak lama sang wali kelas pun menyuruhnya duduk.
Kebetulan, bangku Soobin sebelahnya kosong karena temannya itu sedang sakit jadi tidak masuk sekolah. Dengan terpaksa Soobin harus berbagi bangku itu kepada Yeonjun yang sebenarnya dia tidak mau.
Flashback on
Yeonjun baru saja memasuki ruang guru itu, yang guru-guru disana kira Yeonjun akan diantar oleh orangtuanya tapi sayangnya Yeonjun sendirian.
Yeonjun asal masuk aja dan duduk yang sekiranya bisa ia duduki. Padahal sebenarnya itu kursi hanya milik guru disana, setidaknya ia izin untuk duduk disana.
Tak lama Soobin pun datang untuk menjemput guru yang akan mengajarnya di kelas, tapi sang wali kelas menitah Soobin untuk tunggu karena katanya akan ada informasi. Padahal sebenarnya ada pengumuman murid baru.
"Baik pak." balas Soobin.
Soobin menunggu diluar ruang guru, kebetulan disana ada kursi jadi Soobin bisa duduk disana sambil buka-buka akun sosmednya di smartphonennya.
Saat asik menunggu disana, tidak sengaja Soobin menguping pembicaraan antara Yeonjun dan wali kelasnya.
"Jadi kamu alasan kamu pindah kamu itu di keluarkan karena kamu tak sengaja ikut tawuran?" tanya sang wali kelas.
"Iya, saya gak sengaja ikut tawuran. Kalau boleh jujur saya juga salty liat anak anak sekolah sebelah yang manas-manasin itu, okelah sekolah saya waktu itu emang kalah di arena futsal tapi menang saat di event basket. Ya tapi gak gitu jugalah pak, kayak yang iya aja tuh sekolah."
"Maaf sodara Yeonjun, saya gak nanya alasan kamu ikut tawuran ya."
"Eh? Yaudah sebatas informasi doang kok pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad vs Good Boy [Yeonjun x Soobin] [REVISI]
Fanfictionkisah si Good Boy yang benar-benar hidupnya sangat tenang dan perilakunya yang sangat limited edition harus di ganggu oleh si Bad Boy yang tiba-tiba hadir dalam kehidupannya. "Yeu, sopan santun dong!" "Gak bisa sopan gue." "Santun bisa?!" "Gak, gue...