8 - tumben

939 97 14
                                    


***

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya June begitu Jinan kembali dari kamar mandi. Jinan kembali merebahkan dirinya disamping June dan meminta June untuk memeluknya.

"Mual. Dari kemaren gitu terus, gak tau kenapa," Jawab Jinan sambil mendusal di leher June.

June refleks mengelus punggung Jinan supaya merasa lebih baik sambil sesekali mencium pucuk kepalanya. Jinan semakin mengeratkan pelukannya karena merasa nyaman dengan perlakuan June.

"Kamu gak berangkat kerja?" Tanya Jinan.

"Ini aku mau mandi."

"Gak usah mandi, sini aja."

"Aku harus kerja, sayang."

"Kamu gak kerja sehari kan gak akan di pecat."

"Ya emang siapa yang mau pecat aku," Ucap June lalu tertawa. Jinan merengut dan makin mengeratkan pelukannya. June hanya membalas pelukannya dan mengelus punggung Jinan.

Awalnya June pikir ini cuma kebiasaan Jinan yang selalu nahan dia biar gak kerja, eh ternyata sampai menjelang setengah 8 pagi, Jinan masih memeluknya dan tidak mau melepaskannya.

"Aku mau mandi Nan," Ucap June masih sambil mengelus punggung Jinan.

Jinan menggeleng, "Gak usah mandi."

"Biasanya juga ngomel kalo aku gak mandi."

"Aku kan maunya kamu gak usah mandi hari ini."

"Iya iya Nan. Ayo sarapan, anak-anak udah nunggu pasti."

Akhirnya June sama Jinan turun ke bawah dan lihat anak-anaknya lagi mondar-mandir di dapur, kayaknya sih masak.

"Masak apa sayang-sayangku?" Tanya Jinan sambil menghampiri mereka.

"Roti panggang sama susu Pa. Gak mau ribet-ribet," Jawab Jaehyuk. Jinan mengangguk lalu ikut membantu membuat sarapan.

Setelah sarapan, mereka berkumpul di ruang tengah sambil menonton film di TV. Jinan duduk dengan Byounggon dan memeluk anak sulungnya sambil mengelus kepalanya.

"Papa ih, masa abang doang yang dipeluk!"

"Sini sini." Doyoung pun mendekat dan memeluk Jinan. Jinan memeluk Doyoung dengan sebelah tangannya sambil sesekali mengelus kepalanya juga.

"Appa, Papa tumben?" Bisik Jaehyuk.

"Iya. Gak tau kenapa. Dari tadi pagi," Balas June.

"Jangan-jangan-"

"Gak usah macem-macem," Tegur June. Jaehyuk hanya tertawa saja. Tapi, June kepikiran juga. Jangan-jangan Jinan isi lagi? Tapi June segera menepis spekulasinya. Karena emang ada masanya dimana Jinan manja banget.

"Awas awas! Papa mau sama Appa."

"Hih, tadi sama abang. Gak gak, Appa sama Jae aja."

"Ihh ngalah dong sama Papa!"

"Papa yang harusnya ngalah sama akuu!"

June pusing banget liat istri sama anaknya berantem. Byounggon dan Doyoung cuma ketawa aja liatnya. "Udah udah, sini Nan."

"Gak jadi. Kamu daritadi diem aja gak belain aku. Aku males," Ucap Jinan lalu beranjak pergi ke kamarnya.

June cuma hela nafas aja. Ketiga anaknya malah ketawa ngeliat June pusing ngurusin Papanya. "Kejar dong Appa. Nanti Papa marah-marah lagi," Ucap Byounggon sambil tertawa pelan.

"Kalo Papa tau kalian ngetawain dia, pasti diomelin kalian." Ketiga anaknya cekikikan aja begitu June nyusul Jinan yang ngambek ke kamar.

Di kamar pun, Jinan hanya duduk di dekat jendela sambil memandang keluar jendela. Kebetulan diluar sedang hujan. "Jun! Jun! Aku mau main hujan ya?" Pinta Jinan sambil nunjuk-nunjuk jendela.

Family ; junhwan [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang