Rambut yang yang berjuntai panjang di biarkan beralun di tiupi angin.... Awan yang berwarna jingga itu di tenung tanpa riak... Bosan... Itulah perkataan yang sepadan dengan keadaan pada ketika itu...
Seramai tiga orang pengiringnya itu setia berdiri tegak di belakangnya yang sedang duduk di atas sebuah tembok di atas sebuah bukit.... Matanya fokus terarah kepada sebuah desa kecil nun jauh di sana...
"tuan belum mahu balik? Hari sudah senja..." kedengaran suara panglimanya bertanya dari bawah tembok. Mata masih tidak beralih... Tetap fokus kearah desa. Pertanyaan panglimanya dibiarkan menyepi...
"tuan..."
Tangan kanan di angkat memberi simbol 'senyap'. Serta merta keadaan menjadi senyap...
Nun jauh di sana muncul seorang manusia berpakaian tertutup, seluar besar dan baju besar tetap setia di tubuhnya. Termasuk penutup mukanya itu... Hanya mata yang kelihatan.... Bibir si jejaka mula melebar dengan senyuman.
" akhirnya..."
Setiap gerak Geri si Dia , di perhati dengan tenang. Tidak dengan pandangan gairah atau menyeramkan, cuma pandangan redup yang menyejukkan buat si dia.
Tabiatnya itu bermula pada 3 minggu yang lalu. Disebabkan ramai yang mengatakan kota itu terkenal dengan kaum hawa yang cantik Manis , membuatkan dia tertarik untuk melihat sendiri namun katanya kurang senang dengan apa yang di lihatnya, kebanyakkan gadis di Desa itu berpakaian menjolok mata, Wanah mereka sememangnya cantik, ditambahkan lagi dengan rambut rapunzel mereka yang sudah menjadi adat di desa Kecil itu yang mengatakan anak gadis harus memelihara rambut mereka dari kecil selepas di cukur ketika lahir.
Sewaktu dia sibuk meneropong suasana desa itu, tiba-tiba seorang yang berselubung hitam Dan berseluar besar keluar dari sebuah kedai. Wajahnya tidak kelihatan, namun si Penjual dari kedai itu tampak sangat gembira dengan orang itu dengan memberikan senyuman lebar. Seketika dia mengikuti gerak Geri si dia yang tidak sedar2 diri nya sedang di perhati Oleh si putera.
"Kenapa dia berselubung?
YOU ARE READING
Habromania
FantasyHati yang sudah lama mati tidak akan pernah berentak sampailah jumpa orang yang tepat. Namun disangka panas berpanjangan, rupanya hujan di petang hari. Percintaan yang dianggap semakin hari semakin kuat, tidak disangka goyah di kemudian hari. Di ka...