Malam Sepi

22 1 6
                                    

Gemuruh geluduk, serta rintikan hujan yang semakin deras menemani malam kesepianku, bukanlah hal yang tabu lagi bagiku ditemani oleh mereka.

Mereka setia menemaniku. Tidak seperti orang orang yang hanya datang ketika senang, namun dikala aku merasa kesepian pun.

Walau kadang mereka harus pergi, karna tetutup oleh tirai malam yang cerah serta gemerlap bintang bulan.

Kadang ku rindu akan rasa diperhatikan oleh seseorang. Ditanya seperti "sudah makan belum?" Begitu saja bungah sekali hati ini, namun itu hanyalah sekedar halusinasi.

Karna sukar mencari orang yang ikhlas menerima teramat banyak kekurangan pada diri seseorang. Layaknya semesta, mungkin kelak hanya jodoh yang bisa bersyukur kepada-Nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesendirian Kian NyamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang