Cerpen #tswchallenge
10000 kataa
TSWriters7Happy reading!
✨✨✨
Sebenarnya ini hari kedua di tahun ajaran baru ini. Kemarin acaranya hanya upacara pembukaan tahun ajaran baru dilanjutkan salam-salaman dengan guru-guru disini.
Pulang cepat, belum sempat masuk ke ruang kelas masing-masing. Ada desas-desus bahwa akan ada pengacakan kelas mulai tahun ajaran baru ini. Belum ada informasi resmi dari sekolah. Tidak ada yang menjamin informasi itu benar atau tidak.
Entah apa yang merasukinya, Nadira berangkat sekolah lumayan pagi hari ini. Kemarin, dia hampir terlambat. Tapi tidak ada yang aneh jika dia hampir terlambat karena itu sudah menjadi kebiasaannya selama kelas 10. Hanya hampir, belum pernah dirinya merasakan dan dihukum karena terlambat.
Itu Citra apa bukan ya?
Eh iya itu Citra, batin Nadira."Citraaa!" Nadira berteriak memanggil Citra. Yang dipanggil tidak menoleh sama sekali. Nadira langsung berlari menghampiri Citra.
Citra, sahabat Nadira yang lumayan cerewet. Mereka tidak sengaja bertemu kemudian berteman saat masa orientasi. Mereka ditempatkan di kelas yang sama apalagi sebangku saat kelas 10. Mereka semakin akrab sampai-sampai menjadi sahabat sampai sekarang.
"Masa gue udah teriak manggil lo ga denger si!" protes Nadira dengan nada agak keras.
"Eh lo manggil gue? Sorry ya gue ga denger tadi. Ada apa nih lo manggil gue. Tunggu deh demi apa lo berangkat sepagi ini?!" Citra agak terkejut dengan kedatangan Nadira. Pasalnya dia tidak pernah datang sepagi ini ke sekolah.
"Lo mah gitu, ga seneng apa sahabat lo ini ada perubahan?" ucap Nadira dengan mimik wajah sedih yang dibuat-buat. Gagal. Sok sedihnya gagal. Citra sudah sangat mengenal sahabatnya itu.
"Ga usah sok sedih gitu lo. Emang kan ini pertama kalinya lo dateng jam segini." Apa yang dikatakan Citra memang benar, Nadira tidak bisa mengelak. Itu fakta bahwa ini kali pertama Nadira berangkat sepagi ini.
"Iya deh iya. Gue lagi pengen aja nih," balas Nadira pasrah.
"Ra, kantin kuy!" ajak Citra.
"Pagi-pagi udah ngajak ke kantin. Ga bawa bekal lo?" tanya Nadira. Dia tahu sahabatnya itu jarang sekali sarapan di rumahnya dikarenakan Citra selalu berangkat pagi-pagi sekali ke sekolah.
"Engga. Lagian lo tau kan Mama gue lagi ga di rumah. Jadi gaada yang masak deh." Nadira mengangguk. Dirinya sudah mengetahui jika Mama Citra pergi ke rumah saudaranya yang ada di luar kota sejak 3 hari yang lalu.
Mama Citra pergi ke Bandung, tepatnya ke rumah sepupu Citra yang bernama Dean untuk membantu persiapan pernikahannya. Dean menikah muda. Bukan karena accident atau yang lain tapi karena Dean sangat mencintai sang kekasih dan tidak ingin sang kekasih menikah dengan laki-laki lain selain dia.
Selama liburan, Nadira sering mengunjungi Citra hanya untuk sekedar curhat atau bermain, begitupun dengan Citra. Tak heran jika mereka sudah mengenal dan akrab satu sama lain.
"Lah bibi lo kemana?" tanya Nadira. Biasanya kalau Citra sedang ditinggal Mamanya, Citra masih membawa bekal masakan yang sudah disiapkan oleh pembantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keanadira [ Selesai ]
Fiksi RemajaSeandainya Kean tak tergesa-gesa. Seandainya Kean memilih satu orang saja. Seandainya Kean menyadari lebih cepat perasaannya. Tapi nyatanya, semua tak berjalan seperti seandainya. Seharusnya Nadira bersikap biasa saja. Seharusnya Nadira memilih oran...