Dijam istirahat,Risa belum pergi kekantin berniat untuk mengisi perutnya yang sudah lapar,justru bukannya pergi menuju kantin---ia lebih memilih untuk pergi menuju taman belakang sekolah,entahlah---mungkin ia hanya ingin sendiri saat ini.
Risa menyender dikursi taman tersebut sambil menatap langit-langit dengan pandangan hampa.
Hatinya selalu merasa gelisah saat Geri mulai merubah sikapnya menjadi lebih manis,biasanya dia selalu mengacuhkannya bagaikan angin yang hanya sekedar bertamu,tapi kali ini tidak.maka dari itu Risa bingung dengan perasaannya sekarang.
"Gak makan?"
Suara itu sudah tidak asing lagi ditelinga Risa.ia menengok kearah belakang dan mendapati Geri dengan tangannya yang dimasukkan kedalam saku celana.
"Enggak,aku gak lapar." Risa kembali menatap langit-langit sambil menyender dibangku taman.
"Memangnya kalau makan harus nunggu lapar dulu?"
Risa mengedikan bahu acuh."bukan begitu."
"Ngapain disini?"
"Duduk."
Geri duduk disamping Risa."kalau itu gue tahu,gak usah diomongin lagi."
"Sekarang ngomongnya gue-elu nih?" Ledek Risa.
"Gue rasa lo lebih nyaman dengan panggilan gue-lo,Ris."
"Hm."
"Btw,lo kenapa suka banget menyendiri sih?"
Risa menengok kearah Geri yang ada disampingnya."kenapa,gak boleh?"
"Ya boleh saja sih,tapi gue rasa lo lagi mencoba menghindar dari gue." Tebak Geri.
Geri mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Risa."benar kan yang gue bilang tadi?"
Risa mengedarkan pandangannya."ya gue gak tahu,kak."
"Gue rasa lo tahu semuanya,Risa.dan lo yang nyembunyiin dari gue."
"Nyembunyiin apaan kak?"
"Perasaan lo terhadap gue kan?"
"Ma-maksud kakak apa sih?aku mulai gak ngerti sama omongannya."
Geri tersenyum kecut."apa gue doang yang mau dibodoh-bodohin sama lo?"
"Gue gak ngerti kak,lo ngomong apa?"
"KENAPA LO GAK BILANG KALAU LO SUKA SAMA GUE?!" bentak Geri.
Risa yang mendengarnya menjadi geram.Geri bisa bilang seperti itu dengan mudahnya,sedangkan Risa yang tahu betul bagaimana perasaannya waktu terhadap Geri.
"KENAPA LO GAK JAWAB PERTANYAAN GUE,RISA?"
"GUE BUTUH JAWABAN DARI LO,RISA!GUE GAK MAU MENDENGAR UCAPAN ITU DARI MULUT SESEORANG LAGI,ASAL LO TAHU SAAT GUE MENDENGAR UCAPAN ITU,GUE RASA SUDAH BERHASIL SEBAGAI COWOK PALING PAYAH!PAYAH DALAM ARTI PERASAAN."
Geri mengguncang bahu Risa yang dari tadi menundukkan kepalanya,tak berniat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi isi kepala Geri.
"JAWAB RISA!LO GAK BISA DIAM SAJA."
Risa mendongakkan kepalanya,menatap mata Geri dengan lekat."kakak mau tahu jawabannya?"
Geri mengangguk."iya."
"Emang gue akuin kalau gue mulai suka sama lo waktu SMP,karena gue gak mau lo tahu tentang perasaan gue---ke lo.biar gue aja yang terluka,gue tahu kalau gue mencintai orang yang salah---salah dalam arti dia sama sekali gak pernah sekali saja untuk mendengarkan ucapan gue.maka dari itu gue lebih mencintai lo dalam diam,kalau tentang perasaan gue ke lo sekarang---mungkin gue belum bisa bilang kalau gue masih punya perasaan terhadap lo,karena gue rasa gue hanya sebagai pelampiasan lo saja setelah kepergian kak Nesya." Ucap Risa yang sudah bangkit dari tempat duduknya,meninggalkan Geri yang sedang mematung saat mendengar ucapan Risa.
Risa menghapus air matanya,ia pikir mencintai Geri dalam diam adalah cara ia agar bisa lebih dekat dengannya,tapi kenyataannya tidak mengatakan seperti itu.
Geri yang menyadari kepergian Risa hanya diam saja,membiarkan dia pergi untuk menenangkan pikirannya.
Geri merasa bersalah terhadap Risa,bagaimana tidak---dia sudah membuat seseorang terluka saat ia sedang bahagia bersama Nesya,seharusnya ia lebih tahu kalau ternyata Risa memiliki perasaan terhadapnya.
"Maafin gue,Risa.seharusnya gue lebih tahu kalau ternyata lo suka sama gue,gue gak bermaksud untuk membuat lo terluka seorang diri,gue tahu kalau mencintai orang yang kita cintai tidak menganggapnya justru lebih sakit---dan itu yang lo rasain waktu itu,sekali lagi gue merasa bersalah,maafin gue Risa." Gumam Geri.
Geri bangkit dari tempat duduknya pergi menuju kelas.Geri akan menemui Risa tapi tidak sekarang---mungkin nanti setelah ia siap untuk bertemu dan mengatakan yang sejujurnya pada Risa.
***
Sepulang sekolah,Risa langsung bergegas mencari kendaraan yang biasa ia tumpangi,ya apalagi selain tukang ojek didekat sekolahnya itu.
Tapi,saat ia hendak mau memanggil tukang ojek tersebut,tiba-tiba Risa mendengar suara klakson sambil memanggil-manggil namanya---tentu saja Risa langsung menengok kearah yang mengklakson tadi."kak Geri?"
"Naik apa lo pulang?"
"Sama tukang ojek."
"Udah mendingan pulang bareng gue aja,gak usah bayar alias gratis." Ajak Geri.
Setelah berfikir---akhirnya Risa menyetujui permintaan Geri tadi."yaudah ayo."
Dengan senang hati Geri mengantarkan Risa pulang kerumahnya.sebelumnya,Geri sudah pernah mengantarkan Risa---maka dari itu ia sudah mulai hafal dengan jalan menuju rumah Risa.
"Risa." Ucap Geri yang menengok kearah belakang."apa?"
"Maafin gue."
Risa mengernyit bingung."buat apa?"
"Ya---karena udah buat lo terluka."
Risa tersenyum kikuk."oh masalah itu,lupain aja kali."
"Serius?dengan mudahnya lo ngomong kayak gitu,apa kabar sama hati lo?"
"Lah emangnya lo peduli sama hati gue?"
"Kalau gue mulai peduli,gimana?"
"Yah---terlambat."
Seketika Geri langsung mengerem motornya.begitu juga dengan Risa yang kaget saat Geri mengerem motornya secara tiba-tiba.
"Eh---kak kenapa berhenti tiba-tiba,sih?" Gerutu Risa.
"Ya---gpp sih,cuma gue kaget aja pas lo bilang sudah terlambat."
"Yaelah lagi pula gue cuma bercanda."
"Tapi bercanda lo udah buat gue khawatir."
"Iya maaf,udah buruan anterin gue pulang,kak."
Geri mengangguk."iya."
Sesampainya didepan rumah Risa.ia langsung turun dari motornya Geri."makasih ya kak."
"Iya sama-sama."
"Mau mampir dulu gak?"
"Lain kali aja,Ris.udah sore nanti keburu malem."
"Yaudah,hati-hati dijalan."
"Iya."
"Oh iya jangan lupa jawab pesan gue nanti kalau gue chat lo."
"Sejak kapan kakak mau ngechat gue?"
"Sejak sekarang."
"Yaudah chat aja dulu."
"Dibales kan?"
"Hm."
"Gue balik dulu ya."
"Iya."
***
Selamat membaca🙂
Jangan lupa vote dan comment❤
Sampai bertemu di chapter 12 ya😌
KAMU SEDANG MEMBACA
GERISA [END]
Teen FictionNote: Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Cerita ini belum di revisi. "akan ada saatnya aku pergi." mencintai dan mengagumimu selama 2 tahun.sungguh,tidak mudah.itu semua karna dirimu aku bertahan. hatinya sangat sulit ditaklukkan.ia...