[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETED

11. Pulang

Haii maaf baru update, soalnya sibukk:)))
Karena author lagi galau jadinya author udah mulai mau masukin konflik ya ><

Happy reading🙌🙌🙌🙌

.
.
.

Jeongin menengadah semakin membulatkan matanya tak percaya.

"H-hah?"

Tenggorokannya terasa tercekat hingga kata yang keluar begitu lirih.

Jeongin hanyalah anak rumahan yang sama sekali tidak mengerti pergaulan.

Tapi bukan berarti ia tidak tau sesuatu 'semacam' ini

Hyunjin masih menatapnya intens.

"Kalo gue berengsek, gue udah bawa lu ke kamar sekarang. Tapi gue masih punya sopan santun buat hal kaya gini"

Hyunjin mengelus pipi Jeongin dengan lembut. Jangan lupakan kukungan badannya yang masih setia tidak beranjak dari tempatnya.

Jeongin meneguk ludah kasar.

"Sekarang bangun terus kunci pintu selagi gue masih sadar. Gue tau lu takut"

Takut?

Jeongin membelalakan matanya.

Ia tidak suka diremehkan

Lelaki kecil manis ini begitu keras kepala, benci ketika ia dianggap takut.

"Takut ? Lu pikir gue selemah itu?"

Tantang Jeongin.

Hyunjin membalalakan matanya.

Jelas jelas mata pada lelaki dibawahnya ini beberapa detik yang lelu tersirat jelas ketakutan.

Tapi kini? Ia begitu menantang.

Hyunjin akui lelaki ini tidak pernah bergeming ataupun menunduk takut menghadapi siapapun.

Baik dengan Guanlin ataupun Ayahnya sendiri.

Dari cerita yang ia dengar sendiri dari mulut Jeongin, ia adalah lelaki yang tidak ada kapoknya atau terkesan menantang.

Jika Jeongin takut, mungkin ia sudah pergi meninggalkan rumah.

Jika Jeongin takut, mungkin ia sudah pindah sekolah.

Babak belur dipukuli, tidak sedikitpun membuat lelaki dibawahnya takut. Ia terus saja acuh tak acuh dan terkesan tidak peduli.

Hyunjin bergidik, sebenarnya.

Bagaimana suatu keberanian yang besar muat pada badan mungil dan manis Jeongin.

Lelaki rapuh yang kini menatap Hyunjin dengan pandangan menantang ini tidak dalat berkelahi ataupun membela diri, tapi ia punya keberanian.

Ini membuat Hyunjin bertambah enggan merusaknya.

Ia ingin melindunginya.