knew it already

203 19 0
                                    

Kim Hanbin. Setahun diatas Chanwoo, yang berarti dua tahun diatas Cara. Seorang mahasiswa dari fakultas kedokteran—yang juga mengambil jurusan sesuai nama fakultasnya. Lelaki yang humble, mudah bergaul, dan memiliki selera musik yang bagus. Yang juga merupakan mantan pacar dari seorang Cara.

Cara menahan napas tanpa sadar melihat Hanbin berdiri tak jauh darinya. Ia melirik kesana kemari mencari Lisa, tapi sahabatnya itu tak dapat ditemukan.

Iris coklat Cara kembali bertemu dengan mata Hanbin. Perempuan itu merengut. Meski sudah tidak punya perasaan apapun pada sang mantan pacar, tetapi Cara masih kesal padanya. Hanbin pergi tanpa memberitahunya sama sekali, padahal saat itu tiga bulan menjelang anniversary mereka untuk tahun kedua pacaran.

Dan dua hari sebelum ia bertemu dengan Jung Chanwoo.

"Hai, apa kabar?" Hanbin membuka pembicaraan seraya berjalan mendekat. Cara ingin mundur, tetapi kakinya serasa beku.

"Baik..." jawabnya pelan. Hanbin menghentikan langkahnya ketika ia sudah berdiri tepat di sebelah Cara, mencoba untuk melihat perubahan apa yang terjadi pada perempuan itu setelah beberapa lama tidak bertemu. But, Cara is still stunning as ever.

Diamnya Cara membuat Hanbin memasang senyum bersalah, meski Cara nggak bisa melihatnya karena lebih memilih memfokuskan diri pada resep strawberry cheesecake yang sudah ia baca sejak lima belas menit yang lalu.  Hanbin paham betul kenapa Cara diam saja. Jelas, ia sendiri juga tidak berharap gadis itu akan langsung memeluknya erat ketika ia menyapanya tadi.

Memang siapa yang masih mau dengan seseorang yang sudah pergi mendadak dan tanpa kabar selama setahun lebih?

Mata Hanbin melirik lembaran resep yang saat ini sedang ditekuni Cara. Ia nggak bego, dari awal Hanbin menghampiri gadis itu sampai sekarang juga Cara masih ngestuck di halaman yang sama. Dan bagi seorang Cara yang kecepatan membacanya diatas rata-rata, tidak akan mungkin ia menghabiskan bermenit-menit hanya untuk membaca satu halaman saja.

Tapi ia tidak ambil pusing. "Masih suka bikin kue?" tanyanya memecah keheningan.

Cara menutup buku yang dipegangnya dan menaruhnya di rak semula. Ia melirik Hanbin dari ujung matanya.

"Memang kenapa?" tanyanya balik, seolah memberi garis pembatas diantara mereka berdua, karena memang Cara dan Hanbin sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.

"Penasaran aja, hehe..." tawa paksa dari Hanbin ini membuat Cara akhirnya menoleh penuh. Ia tahu pasti tawa jenis itu hanya akan dikeluarkan Hanbin jika pria itu sudah kehabisan topik. Cara menghela napas, apa ia terlalu dingin? Bagaimanapun Cara juga tidak tahu apa yang menyebabkan Kim Hanbin meninggalkannya begitu saja setahun yang lalu.

Maka ketika Hanbin mengajaknya untuk mengobrol sejenak di pameran makanan yang terletak di sebelah hall pameran buku, Cara memutuskan untuk mengikuti mantan pacarnya.

Lisa? Biarkan saja. Paling juga temannya itu sedang tertawa-tawa sendiri sambil membaca novel romance.

.

.

.

Hall pameran makanan tak kalah ramai dengan pameran buku, tentu saja. Manusia dimana-mana. Cara harus pintar-pintar melangkah agar tidak menabrak orang-orang yang tangannya penuh dengan makanan dan minuman. Baru saja tujuh detik yang lalu ia nyaris menabrak pria paruh baya yang tangannya sibuk membawa sepiring ayam crispy dan jus mangga.

"Rame ya? Kayaknya setiap tahun makin nambah aja pengunjungnya," celetuk Hanbin yang berjalan di depan Cara.

Memang, dulu ia dan Hanbin pasti selalu menyempatkan diri ke sini setiap tahunnya selama masa pacaran mereka. Cara suka sekali dengan sushi dan takoyaki, dan di tempat ini ia bisa mendapatkan keduanya dengan harga murah serta rasa berkualitas.

husband | jung chanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang