Gelap. Awan-awan kelabu memenuhi langit kotaku siang ini. Angin berhembus pelan. Menerbangkan helai-helai rambut panjangku.
Rintik-rintik air mulai berjatuhan. Berlomba-lomba membasahi bumi. Angin bertiup semakin kencang sementara aku masih setia berdiri tepat di depan jendela kelas.
Dingin.
Tapi aku suka. Sambil menyeruput es coklat yang kubeli di kantin langganan, aku membiarkan angin menerpa wajahku. Beberapa tetes air hujan jatuh di wajahku.
Aku selalu suka hujan. Entahlah, menurutku itu membuatku nyaman. Walau hujan badai sekalipun aku tetap suka.
Kecuali, hujan di hari itu. Hari dimana semua berubah. Hari dimana semua yang kupunya perlahan menghilang satu persatu.
Dan hari dimana aku jatuh dalam lembah keterpurukan untuk selamanya.
※※※
KAMU SEDANG MEMBACA
Damage
Teen FictionTak apa kau tak ingin bersamaku lagi. Aku yakin akan ada saatnya kau menerimaku lagi. Yang harus kulakukan saat ini hanya bersabar dan percaya. Bersabar menghadapi semua. Dan percaya bahwa kau akan menerimaku lagi. Dan menganggapku ada. Cover by: @I...