Alleta 1

490 32 0
                                    

Di part ini, gue mau fokus sama Alleta dulu, tapi jangan lupain Farisnya guee:(((( Oh iya gengs sementara untuk cast kalian berimajinasi dulu yuup, lagi ga mood mikirin cast (padahal belum nemu foto cogan sama cecan yang pas sama karakter mereka*) tapi kayanya itu pas buat cast Alleta
AAUDAH KO JADI BANYAK CINCONG SI ELAH!
selamaat membacaa:**

***********

Alleta berjalan dengan santainya melewati koridor, gerak geriknya tak luput dari siswa laki-laki kelas sebelas yang notabenenya kumpulan cogan-cogan di SMA Garuda, Alleta tak menghiraukan mereka.

"Tuh cewek centil banget sii, muka pas-pasan aja belagu!"

"Cantik banget gilaaak, tu anak diciptain pake apa sii mukanya mulus banget!"

"Pengen gue deketin, tapi sadis banget. Bisa bisa gue dicakar sama tuh cewek."

"Yakali nyakar, emang cewek apaan?  Cat woman? Hello Kitty? Orang sabar gitu dianya."

"Mata lo picek Ndu! Dari tadi tuh cewek kagak ada senyum senyumnya, kambing!"

Begitulah kesan pertama mereka terhadap Alleta. Alleta tidak marah, hanya kupingnya saja merasa jengah mendengar hal hal yang tak penting keluar dari mulut sampah seperti mereka.

*************
"Oke, nama gue Alleta, Alleta Dirgantara. Gue pindahan dari Semarang. Jelas?" Kalimat pertama yang Alleta ucapkan saat guru piket mempersilakannya untuk memperkenalkan diri.

Tak ada yang menjawab, semuanya masih cengo mendapati paras cantik bak dewi Yunani berdiri menatap mereka dengan tatapan datarnya.

Tunggu! Tatapan datar?  Dewi Yunani?  Mereka langsung tersadar dan diikuti gerakan anggukan kepala tanda mengerti.

"Kamu duduk sebelah Tari ya? Dia anaknya baik, pinter, enak juga diajak ngobrolnya." ujar Bu Ratih -guru matematika sekaligur walikelasnya- Alleta hanya merespond dengan senyum tipisnya, sangat tipis disertai anggukan kepala.
Bagaimanapun dia harus bersikap sopan terhadap wali kelasnya, apalagi statusnya sebagai murid baru harus Alleta jaga, dia tak mau masuk BK di hari pertama masuk sekolah barunya ini.

***
Alleta adalah gadis yang pandai, dulunya dia sama seperti gadis lain, ceria, banyak teman, pandai bergaul, bahkan dia yang paling cerewet diantara teman teman lainya.

Namun tidak untuk sekarang, sejak pertengkaran orang tuanya satu bulan yang lalu yang menjadikan Alleta dan Kakak laki-lakinya trauma. Terbesit kerinduan terhadap mama yang selalu menemaninya tidur, membuatkan sarapan pagi, dan mengomel tak jelas saat Alleta selalu bangun kesiangan.

Flashback on-

Dirga, papa Alleta, yang waktu itu sangat kacau melihat Fitri, istrinya, berjalan sempoyongan dengan laki-laki lain.

Ya, simpanannya.

Dirga sangat kecewa saat itu, dia tidak bisa menahan emosinya untuk tidak berkata kasar kepada Fitri. Fitri hanya menundukan kepalanya lemas, sudah berkali kali ia meminta maaf dan bersujud di punggung kaki suaminya itu, Dirga yang sangat mencintai istrinya itu tak kuasa lagi menahan tangis. "Maafkan aku, ternyata selama ini perlakuanku belum cukup untuk membuatmu bahagia, sehingga kau mencari laki-laki lain untuk menggantikanku dihatimu. Aku butuh waktu untuk semua ini." ujarnya lalu melangkah menjauh dari istrinya yang tak henti hentinya menjerit meminta maaf atas kebodohannya, menyia-nyiakan orang yang sangat mencintainya.

AlletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang