12. Tekat 🙋

1.9K 82 0
                                    

"Hallo..!!" seru Keiva saat mengangkat telfon dari seseorang.

"..."

"Ngapain??" tanya Keiva malas.

"..."

"Mager ah gue.." jawab Keiva.

"..."

"Huft..ya udah nanti gue kesana.." jawab Keiva dan menutup telfon sepihak.

Keiva sudah duduk disebuah caffe, menunggu seseorang.

"Sorry lama nunggu ya.." seru seseorang yang menghampiri Keiva.

"Lama banget sih lo.. Lo yang buat janji, lo juga yang ngk on time.." omel Keiva.

"Ya sorry Keiva.." seru pria itu

"To the point aja.. Sebenarnya lo mau ngomingin apa sih? Pake² penting²an lagi, tentang Gafa lagi.."

"gini lo Iv.. Lo harus nya bisa baikan ama Gafa.." seru pria itu.

"Kenapa lo bilang kek gitu??" tanya Keiva dan menyeruput jus mangga yang tadi sempat dipesan olehnya. Pria itu malah tertunduk diam.

"Please deh Ghani jangan buat gue muak sama lo.. Mau lo jadi babak belur? karna kesabaran gue mulai habis" kata Keiva yang jengah dengan perilaku Ghani yang bertele².

"Wina itu suka sama Gafa Iv.." pria itu mulai mengeluarkan suaranya lagi.

"Gue tau. Justru disini gue ngerasa kalau posisi gue itu nikung Wina.. Gue ngk mau jadi pengubur mimpi orang yang bahkan mimpi nya itu udah ia rancang dari dulu" ucap Keiva tegas.

"Lo masih sayang kan sama Gafa..??" tanya pria itu membuat Keiva terdiam.

"Gue yakin lo masih sayang sama Gafa. Maka dari itu gue mau lo sama Gafa itu balikan lagi kayak dulu." tanya pria itu lagi.

"Gue sebenarnya suka sama Wina. Dan gue ngk terima kalau dia deketin Gafa. Hati gue sakit setiap apapun cerita yang keluar dari mulut Wina itu tentang Gafa, Gafa dan Gafa" kata pria itu, mulai mencurahkan isi hatinya.

"Jawab gue Iv?! Lo masih sayang kan sama Gafa.?" tanya pria itu lagi dan Keiva mengangguk kecil sebagai jawabannya.

"Gue bakal buat lo balikan lagi sama Gafa, dan gue bakal ambil hatinya Wina. Bagaimanapun itu caranya.." seru pria itu.

"Tapi gimana caranya?? You have a plan?" tanya Keiva balik.

"Gue juga belum tau, gimana rencananya. Maka dari itu gue juga pingin lo bantu cari jalannya " ujar pria itu.

"Pikirin Iv.. Kalu lo harus perjuangin Gafa.." lanjut pria itu lagi.

"Ok.. Gue bakal pikirin"

Setelah mendengar apa penututan pria tadi, Keiva jadi banyak melamun. Tanpa sadar, butiran bening pun keluar dari mata nya.

Sesampai dikamar gadis itu terduduk dibelakang pintu dengan memeluk kedua lututnya yang ia tekuk.

"Iva..kamu kenapa nak..??" tanya khawatir sang bunda mengetok pintu kamar, yang sempat melihat putrinya itu berjalan kekamarnya dengan tatapan kosong. Bahkan terlihat bahwa Keiva juga mengeluarkan air mata.

Gadis itu pun memaksakan dirinya untuk berhenti menangis, dan menghapus air matanya kasar.

"Ngk papa kok bun.. Iva baik² aja.." teriak gadis itu, meskipun matanya masih mengeluarkan air mata.

"Keiva buka pintunya.." seru Keira sambil nengetok² pintu.

Keiva pun membuka pintunya sambil menunduk, ia yakin kalau matanya merah.

"Ya ampun nak.. Kamu ini kenapa?" tanya sang bunda mengelus kepala Keiva lembut dan mendekap kepala Keiva.

"Iva ngk papa kok bunda.!!" jawab gadis itu melepas dekapan bundanya dan berusaha tersenyum kearah bundanya itu.

"Apa nya yang ngk papa.. Liat mata kamu merah gini lagi.. Kamu ini sebenarnya kenapa sayang??" tanya bunda lagi mengelus pipi putrinya itu lembut.

"Bunda.. Iva ngk papa.. Udah bunda ngk usah khawatir ya.." seru gadis itu. Ya, gadis itu akan terus berkata 'tidak apa²' agar bundanya tidak terkena serangan jantung lagi.

Begitu juga dengan sang bunda yang selalu menkhawatirkan kondisi Keiva. Takut jika gadis itu merasa tertekan, sakit hati, dll.

Gadis itu akan melakukan sesuatu yang dapat mbahayakan kodisinya sendiri. Itulah yang membuat bundanya jantungan.

"Iv..gue mau bicara empat mata ama lo.." seru Keira datar dan mendorong Keiva agar masuk kekamarnya.

"Biar aku yang ngomong sama Iva bun.." seru Keira dan diangguki bunda nya.

Keira pun masuk kekamar Keiva dan menguncinya

"Ada apa sih sebenarnya Iv..??" tanya Keira. Keiva pun menceritakan apa yang terjadi si caffe tadi.

"Gue bingung Kei.. Gue masih sayang sana Gafa. Disini itu gue Wina, Gafa atau takdir gue sih yang salah.." tanya Keiva dengan air mata yang terus keluar dari matanya.

"Iv..kalau misalkan lo bener² cinta dan sayang sama Gafa, harusnya lo perjuangin. Bukan nyerah ditengah jalan kayak gini tau.. Lo buktiin kalau lo itu memcintai Gafa." jelas Keira.

"Lo pikirin deh matang², lo juga udah gede, lo tau mana yang baik dan ngk baik buat lo.." seru Keira lagi mengelus pundak Keiva dan pergi dari kamar Keiva.

Kei bener.. gue emang harus pertahanin hubungan gue dengan Gafa, gue ngk boleh nyerah sebelum berperang.. Dan gue harus buktiin sama Wina, kalau dia bukan bandingan gue..- batin Keiva, dan tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semangat Keiva..💪💪

Semoga keinginan kamu terkabul..😇😇

Jangan lupa voment and follow nya..😁😁

Ma'acih..😘😘

Twins Girls (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang