pesta itu

40 5 0
                                    

Setibanya dikamar, aku hanya dapat memikirkan cara yang tepat.

"Kurasa tidak untuk beberapa hari"

Keterus mencari dan melihat nya dari jendela kamarku. Pagi ini seperti nya dia tampak bingung, karena aku tidak lagi menunggu dan mengikuti nya.

Dengan menopang daku, aku selalu memperhatikan nya. Setiap hari dan sepertinya dia mulai terlihat nyaman tanpaku..... Bukan nya memang begitu?

7 hari berlalu, seminggu.

Hari hari ku tetap sama,
kembali melihatnya dari jendela ini, dan seseorang memberikan nya sesuatu

"Pesta?"

Kusedikit heran, dan terus mengawasi nya. Dari jendela rumah nya ku dapat melihat apa yang dilakukan nya.

Inilah sesungguhnya seorang penguntit

Senyum kecil terlukis di wajahku.

-
-
-

Malam pun tiba, kumelihatnya mengenakan gaun yang indah dan sangat cocok dengannya.
"Apa dia pergi sendiri?"
Ya, berjalan sendiri. Aku terbangkit dari dudukku menatapnya yang semakin jauh

Hanya diam disini?

Ku kembali terduduk sebentar, dan berjalan menuju cermin.
"Itu harusnya kesempatan ku....."

Kini ku berdiri tepat di depan cermin ini, dengan pandangan yang layu ku menatap diriku.

Dan ntah apa yang telah terjadi, hal yang tak kusangka terlihat jelas di cermin ini. Mataku membesar dan spontan tanganku menyentuh mataku.

"I-ini?!!...."

Ku berlari, menuruni tangga, dan melewati jalan mati ini. Pikiranku penuh dengan satu hal.

Tak seorang pun yang kulihat disini, namun ku terus berlari dengan cepat.

Dan ku berhenti tepat di gerbang universitas itu.

"Tebakan ku benar"

Disitu tertulis; Pertemuan mahasiswa dan siswi universitas (khusus) dan yang menyelenggarakan nya adalah para mahasiswa tersebut.

Dapat ku bayangkan seperti apa di dalam sana.

Ku memasuki gerbang, dan menuju ruangan pesta ini. Disini sangat ramai dan ku dapat mendengar itu.........

"Dia lagi?!"
"Mau apa lagi kesini?!!!"
"Sangat tidak tau diri!"

Rasa nya harga diriku hilang di hadapan mereka, tentu.
Aku melihat sekeliling dan mereka semua berpasang pasangan, namun tidak dengan nya. Dia berdiri di sana hanya diam melihat liat saja.

Aku menghampirinya, namun tidak memanggil nya.

Aku menarik tangannya, dia berputar, dan kini berada di pelukan ku.

"Kau!!  Kenapa kem—......."
Wajah kesalnya itu seketika berubah.

"M-mata ini . . . . . Rain  "

Nada suaranya sangat kecil, tapi cukup terdengar olehku

Matanya membesar bulat, berbinar, dan berada di dalam pelukanku, dia menjadi diam.  Tidak melawan apa yang ku lakukan pada nya
Terlihat jelas dia sangat terkejut.

Angin pun tidak bisa membuat nya berkedip. Ujung bibir ku kembali tertarik, aku tersenyum

-
-
-

Aku mendekatkan wajahku ke telinganya, dan berbisik

"Kau kembali"

Apa sebentar saja?






RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang