Sejeong kembali ke kamarnya dan ia melupakan sesuatu bahwa Jaehwan masih dikamarnya, masalah Sejeong belum selesai. Ia berfikir harus memaksa Jaehwan kembali ke kamar Daniel. Mau tidak mau Jaehwan harus tetap tidur dikamarnya Daniel dan Jisung. Untung saja ada sahabat-sahabatnya yang menemani Jaehwan dikamarku."Gengs, dimana Jaehwan?"
"Ada tuh lagi dikamar mandi"
"Kayaknya kamu urus Jaehwan dulu deh Je, abis itu kita cerita-cerita kejadian ini"
Belum sempat ia memanggil Jaehwan, ia sudah keluar dari kamar mandi dan langsung menggerutu seperti biasa.
"Je, kamu lama banget sih"
"Udah selesai kan Jen, kamu bisa kembali kekamar Daniel"
"Nggak ah, aku tidur disini aja"
Mendengar ucapan Jaehwan, Mina dan Somi saling melirikku menandakan mereka keberatan dengan ucapan Jaehwan. Tentu saja aku juga keberatan kalau sekamar dengan laki-laki.
"Jaenn... ini kamar cewek gak liat ada temenku disini"
"Kalau kita berantem lagi jangan salahin aku ya"
"Terserah aku gak perduli"
Pada akhirnya Jaehwan mau tidak mau menurutiku namun Jisung pun bertukar tempat dengan Daehwi karena ia tidak bisa sekamar dengan Jaehwan.Setelah Jaehwan kembali ke kamar Daniel Mina dan Somi yang mendengar penjelasanku pun mengerti situasi seperti ini. Mereka juga menyadari bahwa sikap Jisung pasti karena ia masih merasa sakit hati pada Seje.
Agak rumit memang karena Jaehwan juga sikapnya seenak sendiri datang kesini di acara kampus tapi ia mau ikut bergabung. Mereka juga sedih mendengar ucapan seorang Jisung yang kesannya merendahkan Seje namun mereka mengerti semua ini hanya kesalahpahaman dan mereka berjanji akan membantu menyelesaikan masalah ini.
***
Di Kamar Daniel
Jaehwan memasuki kamar Daniel,ia melihat teman sekamarnya yang sedang tertidur pulas. Ia pun merentangkan badannya ditempat tidur yang ternyata badannya mulai berasa sakitnya karena pukulan.
Ia memandangi langit-langit kamarnya dan melamunkan Sejeong. Ia benar-benar menyayangi Sejeong melebihi siapapun dan benar-benar gak ingin ada yang jahat padanya. Jaehwan akan melakukan apapun agar tidak ada yang melukai Sejeong seperti mantannya dulu. Ia berjanji kali ini ia tidak akan kecolongan lagi karena ia tidak memiliki saingan lagi.
Baru saja ia menutup kedua matanya untuk istirahat sebentar namun ia mendengar suara seseorang yang sudah dipastikan itu suara teman sekamarnya si Daniel yang berbicara padanya karena ia membicarakan tentang Sejeong.
"Aku juga suka sama Sejeong"
Mendengar itu Jaehwan benar-benar kesal dan tidak mood untuk tidur, baru saja ia berfikir sudah tidak memiliki saingan lagi namun ternyata ia masih memiliki saingan lain.
"Apa kamu bilang?"
"Aku bilang aku juga suka sama Sejeong"
Jaehwan tidak percaya yang baru saja ia dengar, laki-laki disampingnya ini terang-terangan akan merebut Sejeong darinya. Ia benar-benar ingin memukul laki-laki ini rasanya, walau ia juga sedang sakit dan badan lawannya dua kali lebih besar darinya.
"Aku cuma mau bilang itu aja sama kamu"
"Buat apa aku tau?"
"Biar kita bersaing secara sehat"
"Maksudnya?"
"Biarkan Sejeong memilih siapa laki-laki yang ia suka"
Jaehwan benar-benar kesal mendengar ucapan saingannya ini, namun ia berusaha untuk menahan tidak memukulnya. Ia hanya membalikkan badannya dan mulai berfikir bagaimana kalau ia kehilangan Sejeong untuk yang kedua kalinya. Apa lagi saingan dia kali ini cukup tampan dan bisa saja Sejeong juga menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Of Destiny - Daniel x Sejeong
Fanfiction[Completed] Manusia hanya bisa berencana selebihnya Tuhan yang menentukan. Semua pertemuan ini adalah takdir - Kang Daniel