**** DIA LAGI ****
******
Cherika menguap sambil menutup mulutnya, matanya dibuka paksa untuk melihat jam didinding memastikan jarumnya belum melebihi tujuh pagi. Sembari mengusap matanya ia menyibak selimut dan menoleh ke samping, anaknya masih terlihat nyenyak tidur dengan piyama bermotif Elsa salah satu tokoh Disney kesukaan putrinya.
Ia merapatkan lagi selimut yang sedikit tersingkap hasil dari tidur tak diamnya Alika, memastikan putri kecilnya tetap dalam kehangatan. Baru ia beranjak dengan pelan bersiap untuk pergi bekerja di Cafe Sugar Chery. Cafe miliknya yang baru ia buka setahun lalu.
Selesai mandi dan berpakaian pun tampaknya Alika masih nyenyak tidurnya tak terlihat akan bangun, dan Cherika juga tidak mungkin tega membangunkan malaikat kecilnya yang tidurnya begitu imut.
Sebelum beranjak ia lebih dulu mengambil dua buah guling dan menaruhnya dikedua sisi putrinya, sekedar jaga-jaga supaya tidak jatuh. Setelah merasa aman ia beranjak ke bawah, dapur tentu tujuan utamanya dipagi hari.
Seperti biasa ia akan membuatkan sarapan sehat bergizi untuk Putrinya, juga susu khusus anak sesuai usianya yang dimasukkan dalam dot. Tak lupa juga ia membuat sarapan untuknya dan adik laki-lakinya yang tampak sudah lebih dulu bangun, tapi masih berada di ruang keluarga yang terlihat jelas dari arah dapur.
"Kharel! Apa Mama kemaren bilang kapan pulangnya?" setengah berteriak Cherika dari arah dapur, tangannya sibuk dengan penggorengan yang sudah berisi nasi dan bahan pelengkap serta bumbu.
"Mama bilang besok. Tante Maisaroh belum berojol juga." jawab Kharel berteriak juga, ia tak menoleh karena matanya sibuk dengan layar LCD super big yang menanyangkan adegan game online. Ia tak mau kalah dipagi hari, apa lagi jika ditantang oleh Ari sang sepupu.
Cherika memutar bola matanya malas lalu berdecak merasa heran kenapa adiknya itu doyan sekali mempelesetkan nama, mana yang di plesetkan nama Tente mereka lagi. Nama Tantenya kan keren Meida Aqilah, malah diplesetkan jadi Maesaroh.
Dari pada pusing memikirkan pelesetan sang Adik, Cherika sudah memindahkan nasi goreng ke dalam piring. Ia juga menambahkan suwuiran daging ayam goreng, kalau Kharel sukanya bagian pahanya yang digoreng tepung.
"Rel, sarapan dulu." panggilnya sambil duduk di tempat.
"Bentar. Tanggung ini hampir menang." teriaknya tak mau sia-sia perjuangannya di level akhir.
Malas memanggil lagi Cherika memilih menghabiskan sarapannya, sambil mendengarkan apa ada suara tangisan atau panggilan nyaring. Kalau tidak ada berarti anaknya masih tidur.
Tak butuh lama ia sudah menyelesaikan sarapannya, meraih tasnya ia lebih dulu menghampiri adiknya yang tampak heboh sendiri main games online.
"Rel, titip Alika hari ini ya. Nanti kalau ia sudah bangun kamu mandiin sekalian kasih susunya" ucap Cherika membuka tas tangannya, mengeluarkan dompet mengambil tiga lembar uang ratusan.
"Tumben endut Alikanya tidak di bawa," tanya Kharel menghentikan bermain karena sudah menyelesaikan level tengahnya.
"Alika nya masih tidur kasihan kalau dibangunin. Lagian hari ini Kakak ada kerjaan penting sama pemasok makanan untuk Cafe," kata Cherika menyodorkan uang tiga ratus ribu.
Kharel menyambut senang uang berwarn merah tersebut kepalanya tentu langsung mengangguk, sudah dapat uang saku dipagi minggu tentu saja senyumnya lebar.
"Siap Boss!!!" kekeh Kharel langsung mengamankan uangnya ke dalam saku.
"Ya sudah, Kakak pergi dulu. Jangan lupa Alika dicek udah bangun apa belum." ingatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷DIA LAGI🌷
Romance**** Sinopsis **** Cherika Azham gadis yang sudah berumur 29 tahun tersebut tidak akan pernah mau datang ke acara reunian, alasannya ia terlalu malas jika nantinya mungkin akan bertemu dengan mantan ketua Osis yang wajahnya seperti minta di gar...