**** DIA LAGI ****
*******
Arga menghembuskan nafasnya kembali entah sudah keberapa kalinya, berharap perasaan gugupnya yang mendera sedikit berkurang. Tapi sepertinya tidak membantu sama sekali, malah semakin gugup.
"Ya Tuhan tolong lancarkan lidahku untuk mengatakan niat baikku nanti, Aamin." doanya memantapkan dirinya.
Baru saja selesai berdoa pintu depan restoran dibuka, masuk sepasang Suami Istri mereka langsung menuju ke arah meja Arga setelah salah satu pelayan menunjukkan tempatnya.
Tamu istimewanya sudah datang Arga buru-buru berdiri menyambut, jantungnya malah semakin tak karuan saat sepasang suami Istri tersebut sudah tiba dihadapannya. Si Pria paruh baya terlihat menatap Arga penuh penilaian, sedangakan Sang Istri tersenyum sangat ramah. Senyumnya mampu membuat kegugupan Arga berkurang.
"Bagaimana kabar Anda berdua? Silahkan duduk Om, Tante. " persilahkan Arga dengan ramah dan penuh hormat. Ia harus memberikan kesan baik terhadap orang tua Cherika, jika ingin rencana lamaran dan kejujurannya diterima.
"Terima kasih, Nak Arga. Kabar kami baik. Sudah lama sekali ya tidak pernah melihatmu lagi, bagaimana dengan kabarmu?" tanya ramah Faradina, ibu dari Cherika.
"Baik juga, Tante." jawab Arga masih sedikit gugup.
"Sayang, memang kamu pernah bertemu dengannya?" tanya Azham penuh menyelidik, bagaimana bisa Istri cantiknya kenal dengan pria yang sepantaran dengan putrinya itu.
Faradina mengangguk ia ingat sekali pernah beberapa kali melihat Arga tak jauh dari rumahnya, "Iya, Pah. Dia kan temannya Cherika, satu sekolah kan dulu?" tanya baliknya mengingat.
Arga mengangguk membenarkan, "Iya Tante Om, Saya memang teman satu sekolahnya Cherika dulu, nama saya Arga Ghazwan Rashad." perkenalkannya dengan senyum ramah nan sopan.
Azham mengangguk menyambut jabatan perkenalan anak muda yang terlihat sangat mapan, "Langsung keintinya saja. Kamu ada apa meminta bertemu dengan kami." ucapnya langsung.
Arga tersenyum memaklumi rasa penasaran calon mertuanya, "Begini Om, ini mengenai Cherika dan Malaika. Sebenarnya maksud Saya ingin melamar Cherika untuk jadi Istri Saya, Saya sudah lama mencintai Putri Om dan Tante." beritahunya sempat menahan nafas gugup melihat Papa Cherika hanya diam, terlebih setelah apa yang barusan ia katakan.
"Sejauh mana hubunganmu dengan anak saya?" bukannya langsung setuju Azham malah bertanya penuh intimidasi, ia harus melihat seberapa seriusnya pria dihadapnnya ini menginginkan putrinya.
Arga tersenyum kecil tatapan intimidasi dari calon mertua memang menyeramkan dan bikin jantung mau menggelinding, tapi demi cintanya tak kalah besar dari apa pun ia tidak akan mundur. Terlebih mereka sekarang punya Malaika, malaikat kecil mereka.
"Kami sudah saling mencintai ... Terlebih Saya adalah Ayah Biologis ... Malaika." jujurnya.
Azham tersedak yang langsung sang Istri menyodorkan segelas air putih, begitu aman. Azham beralih menatap tajam pada Arga, tatapan yang tidak percaya dan penuh tuntutan.
"Hati-hati dengan bicaramu anak muda, ucapanmu bukan hanya dipertanggung jawabkan di dunia tapi juga di akhirat. Jadi jangan mengada-ada seperti itu, terlebih ini menyangkut Putri dan Cucuku. Kalau kamu mengatakan seperti itu hanya agar bisa mendapatkan Putriku, maka kau tidak akan pernah dapat restu darikku." tegas Azham menatap tajam, ia tidak akan membiarkan Putri dan Cucunya hanya dipermainakan.
Jantung Arga semakin bersorak tak karuan ditatap setajam silet oleh calon Papa mertua, keringatnya bahkan bermunculan sebiji jagung dipelipisnya. Tapi ia tak akan mundur sedikitpun, sudah waktunya ia membahagiakan Cherika dan Malaika mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷DIA LAGI🌷
Roman d'amour**** Sinopsis **** Cherika Azham gadis yang sudah berumur 29 tahun tersebut tidak akan pernah mau datang ke acara reunian, alasannya ia terlalu malas jika nantinya mungkin akan bertemu dengan mantan ketua Osis yang wajahnya seperti minta di gar...