🔞🔞🔞🔞🔞
Jeno baru saja kembali dari minimarket setelah membeli beberapa kaleng soda dan camilan, ia tinggal sendiri di apartemennya.
Alasannya cukup klasik saat memohon pada orang tuanya waktu itu.
"Aku butuh kebebasan."
Tanpa ia sadari ada seekor kelinci putih kecil mengekorinya sejak keluar dari minimarket. Sampai kakinya merasa geli saat ingin menekan pasword apartemennya.
"Hei, sedang apa kau di sini? Aku tidak bisa merawatmu disini."
Tapi kelinci itu tetap beringsut di bawah kakinya. Makhluk kecil berbulu itu ikut masuk ke dalam apartemennya, seperti tidak mendengar apa yang Jeno katakan barusan.
Kelinci kecil itu berhenti di atas keset dan menatapnya, tubuh mungil itu bergetar juga beberapa kali telinga panjangnya mengerut dan menegang beberapa kali saat menatap Jeno.
Jeno berjongkok, mengarahkan tangan besarnya untuk membelai makhluk itu.
Kelinci itu memejamkan matanya yang sebiru lautan saat Jeno mengusap kepala dan pipinya. Tubuhnya masih bergetar.
Panas
Tubuh kelinci itu panas di rasakan tangannya.
Akhirnya Jeno mengangkat kelinci itu menaruhnya di sofa, lalu menghubungi seseorang.
"Hyung, bagaimana caranya mengurus kelinci yang demam?"
"Hah, sejak kapan kau punya kelinci?"
"Sejak beberapa menit yang lalu. Cepat jawab saja kau tahu tidak?" Jeno melirik kelinci itu yang terus bergetar dan menggeliat di sofanya.
"Mana ku tahu, cari saja di internet." Setelahnya sambungan terputus. Dan Jeno benar-benar mencari di internet, ia mencoba memberikan kelinci itu minum tapi di tolak, mencari wortel yang entah sejak kapan ada di lemari esnya juga di tolak.
Alhasih Jeno menyerah, ia merebahkan dirinya di sofa panjang ruang tengahnya yan bernuansa abu-abu itu. Mengangkat kelinci yang sejak tadi ia urus sampai pusing sendiri. Menatap mata biru makhluk itu yang sebening lautan.
"Kenapa aku bahkan tidak bisa membuangmu?" Jeno memperhatikan kelinci itu yang masih terasa hangat di tangannya.
Kelinci itu menggeliat tak nyaman karena terus di genggam oleh Jeno, sampai pada akhirnya pegangan pria itu terlepas dan kelinci putih itu jatuh. Namun saat ia terjatuh tanpa sengaja bibir Jeno bersentuhan dengan mulut berbulu itu.
Dan kelinci putih berubah, secepat kedipan mata menjadi sesosok yang duduk di atasnya.
Manis sekali.
Itu kesan pertama yang di tangkap Jeno saat melihat kelinci kecil tadi berubah menjadi manusia, dengan ekor bulat dan telinga putih yang masih ada di sana.
"Unghhhh." Jeno tersadar karena desahan itu. Ia menatap wajah memerah itu.
Mata Jeno tiba-tiba menggelap, apalagi saat melihat kelinci itu menyentuh penis mungilnya sendiri dengan tepat di depan wajahnya.
"Hei." Jeno mengangkat tangannya dan membelai pipi yang sekarang berkeringat itu. Refleks saja kelinci itu memiringkan kepalanya seperti menidurkannya di tangan besar Jeno.
"Eunghhh, to-tolong aku...... Kumohon." Mata itu terbuka memberikan tatapan memohon pada Jeno dengan mata birunya.
"Let's start with your name." Suaranya memberat karena terus melihat ekspresi sang kelinci juga gerakan tangan bergetar itu di depan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT + ONESHOOT✔
FanfictionKumpulan oneshoot couple NCT Bucin-Bucin berhadiah ⚠YAOI AREA⚠ ⛔15+ cuz I put many kiss in every story⛔