berjalan seorang laki laki muda dengan pakaian putihitam yang tertutup jaket biru tua dan tas yang sedang di punggunya lelah sudah dirasakan terlihat dari lesu di wajahnya . mungkin dia sudah lelah mengetuk satu demi satu pintu kantor yang ada , lemas gontai tak bertenaga seakan tidak ingin lagi berjalan ,tapi ada ingatan yang membuat dia terus ingin berusaha membuktikan bahwa dia tidak hanya bisa bergantung pada orang tuanya . tapi dia bisa menghidupi diri sendiri ,karena berdiri di kaki sendiri lebih baik kentimbang berdiri menginjak kaki orang lain menurutnya. sudah semakin siang dan biru masih berjalan menyusuri kota dengan sisa beberapa mamp coklat yang berisi cv dan surat lamaran
"sial panas nyaa "
guam dalam hati awan yang sudah lelah berjalan sedari tadi"ternyata susah juga ya cari kerja sial !!!" nanpaknya biru mulai sedikit kesal dengan keadaan seperti ini yang belum pernah dia alami sebelumnya
biru adalah seorang anak laki laki dari keluarga yang tergolong berada hidup enak dengan segala yang orang tuanya punya biru tidak pernah merasakan kekurangan , dan biru pun bukan tergolong anak yang berandalan , tapi entah mengapah biru selalu merasa ada yang kurang dari keluarganya dan segala yang di berikan orang tuanya , biru anak ketiga dari 3 bersaudara , dua kakanya perempuan dan dia satu satunya anak laki laki mungkin ini yang membuatnya menjadi selalu ada saja yang kurang dalam hatinya"mau minum mas keliatannya mas cape sekali "
biru sedikit kaget dengan suara wanita yang tiba tiba ada di sampinya dengan menyodorkan satu botol air yang sudah berkurang isinya sebagian terlihat pada tutup botol yg sudah tidak tersegel dengan genangan air yang tak terlihat seperti baru botol itu tepat di depan matanya , biru menengok dengan tatapan bingung kearah wanita itu untuk memastikan siapa wanita itu
" emm .... " belum sempat biru berbicara sepatah kata pun namun wanita itu langsung memotonya"tidak perlu takut mass saya saya manusia ko bukan setan , lagi pula mana ada setan tengah hari bolong kaya gini " sial mungkin itu ada di benak biru bagai mana tidak wanita itu membaca pikiran biru dengan sangat tepat , bagai mana tidak biru merasa dia berdiri sendiri sedari td di pojok bangku halte sebelah kiri
"bukan begitu mba saya , cuma sedikit kaget aja saya kira saya duduk sendiri di sini " jawaban biru membuat wanita itu sedikit tertawa geli karena sebenarnya sedari tadi wanita itu memang ada di sebelah biru tapi jaraknya sedikit jauh dari biru
" emm masnyaa bengong dari tadi ga sadar ada saya di sebelah mas"
wanita itu kembali itu kertawa renyah entah meneetawakan apa birupun sedikit bingung dan menilai
"jangan wanita itu sudah gila" dalam hatinyaa tanpa sadar sebenarnya wanita itu memang sedari td ada di sebelahnya dan memperhatikan biru"jadi mau atau engga ni mas airnyaa" wanita itu menawarkan kembali air dalam botol yang sudah berkurang isinya untuk memastikan bawha biru mau meminum air yang di berikan atau tidak , ke adaan ini membuat sedikit ironi dalam ke adaan seperti ini membuat kepalanya menjadi sedikit pusing dan penglihatanya berkurang
,sedari td biru merasa lemas karena teriknya mata hari yang bersinar di tambah hampanya perut biru yang berum terisi sedari pagi
"mas ga papa kan mas ?" wanita itu sedikit resah dengan keadaan biru yang tiba tiba melemah terlihat jelas dari sorot mata biru
, biru masih diam saja dalam keadaan seperti itu bagai mana tidak diam biru hanya merasakan sakit di kepala yang entah mengapa tiba tiba datang , tak selang berapa lama biru pun ambruk jatuh menyentuh lantai halte
KAMU SEDANG MEMBACA
pergi ingin pulang
Fantasyhidup itu pilihan tapi untuk tidak memilih adalah pilihan kan ?