Namjoon menatap terkejut foto tersebut. Di dalam foto tersebut terdapat 7 anak kecil dan dua pasangan suami istri.
Mereka adalah keluarga Namjoon. Dan semestinya pasangan suami istri tersebut adalah orang tuanya dan anak-anak tersebut adalah dirinya beserta saudaranya yang lain.
"Aku rindu masa-masa itu," ucap Namjoon.
Perlahan air mata berjatuhan, Namjoon mulai menangis. Dia teringat masa kecilnya yang bahagia.
"Namjoonie hyung?! Ayo main bersama kookie!"
"Tidak-tidak, namjoon hyung akan main denganku, ayo hyung!"
"Tidak! Aku yang akan bermain bersamanya!"
"Aku!"
"Aku!"
"Aku!"
"Sudah-sudah. Hyung akan bermain dengan kalian bertiga,"
Namjoon terkekeh sekilas mengingat kejadian masa lalunya itu. Dimana dia diperebutkan oleh ketiga adiknya hanya untuk bermain.
Tapi sekarang dia sadar jika itu hanya masa lalu. Sekarang semua sudah berubah, semua membencinya, termasuk adik-adiknya.
"Huufftt..." Namjoon menghela napasnya, menghapus sisa air matanya, dan meletakkan foto berbingkai tersebut di atas meja belajarnya.
Lalu dia memilah bukunya yang sudah tidak terpakai dan memasukkannya ke dalam kardus untuk didonasikan ke orang-orang yang membutuhkan buku.
Buuk!
10 buku tidak terpakai dia langsung masukkan ke dalam kardus. Tidak peduli suaranya meletakkan buku, dia langsung menutup kardus tersebut dan menggesernya ke samping meja belajarnya.
"Sudah beres," Namjoon menepuk-nepuk tangannya yang kotor karena debu.
"Sekarang waktunya tidur," Dia menuju ke arah ranjang lalu merebahkan tubuhnya.
Dia menghadap ke plafon kamarnya, sambil memikirkan sesuatu. Dan kemungkinan besar itu adalah masalah terbesarnya.
"Semoga besok... Akan menjadi hari terbaikku," monolognya lalu menutup mata dan menuju alam mimpi.
♦♦♦
Pagi telah tiba. Namjoon sudah rapi dengan pakaiannya, dia sudah bersiap akan turun ke bawah dan memasakkan sarapan untuk saudara-saudaranya.
Tap
Tap
Tap
"Hyung!! Tunggu!!"
Baru saja 3 langkah dia akan turun ke bawah, Jungkook memanggilnya. Namjoon sempat syok karena hal itu, bagaimana bisa Jungkook memanggilnya dengan sebutan 'Hyung'. Bukankah di keluarganya tidak ada yang mau memanggil namanya ataupun dengan sebutan hyung.
Tapi kenapa Jungkook memanggilnya Hyung?
"Hyung! Tunggu aku! Aku mau membantumu memasak sarapan," Jungkook berlari ke arah Namjoon.
"Tidak-tidak. Aku tidak mau kau dimarahi mereka," tolak Namjoon.
"Ayolah hyung! Aku mau membantumu.. Sekali saja!" sifat aslinya keluar. Merengek hingga membuat orang langsung setuju dengan apa yang diucapkannya.
Tapi hanya ada satu orang yang bisa lolos dari rengekan Jungkook, yaitu Namjoon sendiri. Dia tidak mudah terkecoh dengan apapun karena dia pintar.
"Mianhae.. Aku tidak bisa. Sekarang lebih baik kau siapkan saja peralatan sekolahmu daripada membantuku," ucap Namjoon.
Lalu dia pergi turun ke bawah dan meninggalkan Jungkook yang masih syok dengan apa yang dikatakan oleh Namjoon.
"Hyung.. Kenapa kau tidak menyebut namaku? Bukankah jika bicara denganku kau akan menyebut namaku? Kenapa sekarang tidak? Apa karena hyung lainnya?" batin Jungkook sambil menatap kepergian Namjoon.
"Kookie?! Kenapa kau disini? Katanya kau mau ke bawah dan makan," tiba-tiba Jimin datang dari arah belakang dan membuat Jungkook terkejut.
"Ah! Kamsagiya! Kau membuatku ingin mati yah hyung!" protes Jungkook saat Jimin mengejutkannya.
"Mian-mian," Jimin terkekeh, "apa yang kau lakukan disini? Kudengar tadi kau sempat berbicara pada Namjoon hyung. Apa benar?" tanya Jimin.
Terkejutlah si Jungkook. Karena Jimin memanggil Namjoon dengan sebutan 'Namjoon hyung' padahal tidak ada yang memanggilnya seperti itu.
"Kau kenapa kook?" Jimin menatap Jungkook heran.
"Hyung?! Barusan kau mengatakan 'Namjoon hyung' apa aku tidak salah dengar?" tanya Jungkook tidak percaya.
"Ah itu! Aku memang memanggilnya hyung sejak dulu. Hanya saja aku masih belum berani minta maaf kepadanya setelah apa yang aku lakukan," ujar Jimin.
"Jimin hyung.." Jungkook menatap Jimin sendu.
"Sudahlah kook! Nanti kita akan meminta maaf kepadanya bersama Taehyung, sekarang ayo kita sarapan!" ucap Jimin.
"Taetae hyung juga!" Jungkook kembali terkejut.
"Iya.."
P.s : Maaf sedikit telat, ada sedikit halangan tadi.
[20-03-2019]
Irfa
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] I NEED U - [KNJ]
Fanfiction[END] Manusia adalah makhluk sosial bukan? semua pasti membutuhkan bantuan kan? tidak mungkin semua hal bisa dilakukan dengan sendirian. Tapi kenapa? satu namja ini tidak pernah dibantu oleh siapapun. Dan bahkan dia bangkit dengan sendirinya untuk m...