***
"mas ayo makan, masakannya udah siap nih" ucapku memanggil mas Imran dari arah meja makan yang dekat dengan kamar tidur kami
"iya sayang, mas kesana" sahut mas Imran
"silakan duduk mas" ujarku sambil menarik kursi untuk tempat duduk suamiku itu
"wiihhhh... sayang, kamu yang masak ini semua?" ujar mas Imran sambil melongo melihat makanan diatas meja
"iya dong, Ameera gitu loh" ucapku menyombongkan diri dihadapan suamiku yang tadi mengejek aku tidak bisa memasak untuknya
"mari kita coba rasanya bagaimana ini.. Heheh" ujar mas Imran
Setelahnya kami berdua memakan masakanku...
"sayang, besok kamu udah masuk kuliah kan?" tanya mas Imran padaku
"iya mas memangnya kenapa?" kataku
"besok mas juga udah mulai ngajar lagi" ujar mas Imran
"asiik berangkatnya ga sendirian lagi.. Heheh" ucapku pada mas Imran sambil tersenyum gembira
"hmm" ucap mas Imran
"mas, Mira besok mau ngenalin mas ke sahabat Mira yang disini" ucapku
"siapa sayang?" tanya mas Imran sehabis makan
"namanya Anita mas, dia sahabatku" jawabku
"oalah, kirain sahabatmu hanya Dina sayang, baiklah ndak apa-apa" ujar mas Imran
"ya ndak mas, yang di asrama itu memang mbak Dina tapi yang di kampus itu Anita" tuturku
"iya sayang, asalkan temanmu tidak mengajakmu menjauh dari Allah swt." jawab mas Imran
Aku hanya tersenyum ke arahnya dan membereskan piring bekas kami makan lalu mencucinya di dapur..
"sayang, kamu mau ikut mas ndak?" tanya mas Imran menawariku sambil berjalan menuju kamar
"ngikut kemana mas?" ucapku duduk di ranjang kamar
"mas mau ke pesantren, udah lama mas ndak ke sana sejak di Jawa Timur, mau ikut ndak?" ujar mas Imran
"Ameera ikut mas" jawabku dengan antusias
"semangat amat" ucap mas Imran
"ya iyalah, kan yang ngajak suamiku sendiri, lagian Ameera belum pernah masuk pesantren mas" tuturku
"hmm, yaudah ayok" ujar mas Imran
"Ameera ganti baju dulu ya?" tanyaku
"oke, mas tunggu ya jangan lama-lama" ucap mas Imran sambil menata sesuatu berkas yang akan dibawa
Aku sangat antusias sekali dengan ajakan mas Imran karena aku belumlah pernah menginjakkan kaki di pesantren
Aku berganti baju gamis longgar warna navy dengan kerudung yang senada, setelahnya ku raih tas ku dan bergegas menghampiri mas Imran untuk berangkat
"ayo mas Ameera sudah siap" ujarku
"masyaallah sayang kamu cantik sekali, ayoo" ujar mas Imran menggandeng tanganku dan menaiki mobilnya
Cukup dengan waktu 20 menit, kami sampai di depan pesantren yang dikelola oleh suamiku itu
Sekali lagi aku bangga mendapati dia sebagai imam dunia dan akhiratku..
Untuk kesekian kali pula aku bersyukur pada Allah swt telah menakdirkan kami bersatu..
Entah mengapa, untuk pertama kali aku menginjakkan kaki di pesantren, hati rasa terharu dan butiran bening itu jatuh.. Karena dulu aku punya keinginan untuk belajar di pesantren tapi tidak diizini oleh bapak dan ibu karena takut aku tidak betah di pesantren..
KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)
TienerfictieHati-hati kalau baca, awas BAPER 😂 Langit pagi yang cerah, mentari kian merasuk dalam cermin dan memantul pada bibir yang membuat ukiran indah dengan lesung manis dipipiku... Aroma udara Jogja yang khas kian masuk dalam kalbu "Assalamualaikum Yog...