18. I'm Your Soulmate

3.1K 278 33
                                    

Sasuke membuka matanya perlahan. Dia mengerjap beberapa kali hingga pandangannya lama-lama semakin jelas.

Putih.

Dia terbangun dengan nuansa yang serba putih entah dimana. Dia menatap beberapa orang yang juga berlalu lalang memakai pakaian serba putih. Orang-orang itu berjalan lurus tanpa menyadari adanya dirinya yang sedang berbaring di sebuah kursi panjang.

"Kau sudah sadar?"

Sasuke mendongak dan menemukan wajah cantik gadis berambut merah muda yang menunduk menatapnya. Lelaki itu segera bangkit ketika menyadari kalau dia sedari tadi tertidur di pangkuan gadis itu.

Sakura tersenyum lebar padanya. Sasuke tidak membalas senyumannya. Hanya terpaku dan menatap gadis itu dalam-dalam. Mengelus surai merah mudanya dan merapikannya ke belakang telinga.

"Aku merindukanmu." Ujar Sakura sambil menggenggam tangan Sasuke yang masih memegangi pipinya.

"Aku juga," Jawabnya. Sasuke segera menarik Sakura kepelukannya dan memeluknya erat. Dia mencium aroma khas yang menguar dari puncak kepalanya dan mendaratkan ciuman berkali-kali di rambutnya.

Lelaki itu melepas pelukannya dan menatap banyak orang yang masih berlalu lalang dengan tatapan yang kosong. "Di mana kita?"

Sakura melirik lelakinya sebentar kemudian ikut menatap orang-orang asing di depannya.

"Kita semua sedang koma."

Sasuke mengerutkan alisnya. "Kau? Maksudku kenapa aku juga koma?"

Sakura menggaruk kepalanya sambil tertawa ringan. "Aku terburu-buru saat ingin pergi ke bandara untuk menyusulmu ke Tokyo. Dan seingatku, aku tertabrak mobil hehe. Maaf ya?" Sakura menyatukan telapak tangannya di depan wajah. Berharap kalau tunangannya itu tidak akan memarahinya.

Sasuke hanya tersenyum sambil mengacak rambut Sakura. "Kau bodoh, seperti biasa."

"Tapi aku yakin kau tidak apa-apa, ya.. meskipun akan ada luka di bahu dan pelipis kanan atau-"

Lelaki itu mendaratkan ciuman di bibir Sakura untuk membungkam pembicaraannya dan membuat gadis itu cukup terkejut. "Tak apa, setidaknya kita bisa bertemu di sini."

Sakura mengangguk dan menyandarkan kepalanya ke pundak Sasuke. "Kau sudah berjuang untuk operasiku, terima kasih banyak."

"Hn. Jangan mengkhawatirkan apapun."

Sakura menggigit bibir bawahnya dan memeluknya pinggang lelaki itu dari samping. Air matanya turun tanpa sadar, dia tidak mau kehilangan Sasuke.

"Kau mendapat banyak kunjungan saat sehari sebelum operasi. Ya, teman-temanmu sedikit membuatku pusing sebenarnya."

Gadis itu tersenyum. "Aku minta maaf."

"Meskipun begitu mereka teman-teman yang baik," Sasuke mengelus bahu Sakura. "Kau tahu? Mereka mengajakmu liburan kalau kau sembuh nanti."

"Hm."

"Kau tidak sabar ingin bertemu mereka?"

Sakura memberi anggukan kecil sambil terisak. Dadanya benar-benar sakit saat ini.

"Kau baik-baik saja, tidak usah menangis."

Sasuke membenarkan posisi duduk Sakura dan menghapus air matanya. "Kita tidak seharusnya di sini, kita harus sadar dan terbangun di dalam tubuh masing-masing. Kau tahu jalan keluarnya?"

Sakura bangkit dari tempat duduknya dan menjulurkan tangannya pada Sasuke. "Aku tahu. Tapi apa boleh kita di sini sebentar lagi?"

Lelaki itu mengangguk dan mengikuti langkah Sakura sembari membicarakan banyak hal. Tanpa terasa mereka sudah berjalan cukup jauh dan akhirnya Sakura menghentikan langkahnya. Sasuke merasa ada raut wajah sedih dari Sakura, tetapi dia segera menepisnya dan mencubit pipi tembamnya sampai gadis itu kembali tersenyum.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang