#15; Lapar

3.2K 143 4
                                    

"Huhu laper, Ginting masih lama gak ya pulangnya?"

Lea kembali membuka pintu kulkasnya ia mungkin sudah puluhan kali ia buka.

"Percuma sih Gue buka juga, gakan wuushh ada makanan gitu. Tanya Ginting ah kapan dia pulang."

Lea berjalan menuju sofa untuk mengambil ponselnya, kemudian ia membuka aplikasi chating di ponselnya.

Lea
Tang ting tung my swamiquu,
Dirimu kapan pulang sayangqu?
Is3 mu sudah gundah gulana ini~

Beberapa menit kemudian...

"Huft, sesibuk itukah doi? Samperin aja gitu ya?"

Sejenak Lea berpikir. "Ah, samperin ajalah, akutu gakuat laper banget ini."

Dengan segera Lea mengganti bajunya kemudian ia mengambil kunci mobil dan berjalan ke arah parkiran apartemennya.

Lea dan Ginting memang sudah pindah ke Jakarta 2 hari setelah hari pernikahan mereka. Dan karena kebetulan orangtua Lea memiliki apartemen dekat dengan pelatnas jadi mereka memutuskan untuk tinggal disana.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk Lea sampai di Pelatnas.

Sebelum turun dari mobil ia menyempatkan diri untuk mengecek ponselnya.

"Ih tang ting tung belum bales, langsung masuk aja kali ya? Toh 10 menit lagi juga jam 5."

Ia mengambil tasnya lalu keluar dari mobil dan mulai berjalan memasuki area pelatnas.

"Luas juga ya pelatnas, Gue kalau kerja disini seminggu kayanya udah langsing tralala deh."

Lea terus berjalan menyusuri pelatnas hingga akhirnya ia berhenti karena tak sengaja menyenggol seseorang hingga tas dan isinya jatuh berserakan.

"Haduh mbak maafin aku ya akunya ngahuleung ini nyariin Ginting." Ucap Lea sembari membantu orang itu membereskan barangnya yang jatuh berserakan.

Setelah barangnya rapih seperti semula Lea dan orang itu berdiri.

"Gapapa kok, ngahuleung? Apaan tuh?" Tanya orang itu.

"Ngahuleung itu artinya ngelamun mbak hehehe, btw mbak tau Ginting gak? Dari tadi aku keliling keliling nyariin itu makhluk gak dapet dapet deh."

Orang itu terkekeh. "Siapa sih mbak orang sini yang gatau Ginting, oh iya kenalin mbak aku Widya panggil aja aku Mbak Wid hehe, mbak ini siapanya Ginting?"

"Kenalin aku Lea, Istrinya Ginting."

"Oalah ini toh istrinya Ginting yang kemarin, maaf ya mbak aku ga ngenalin soalnya pas kemarin nikahan mbak aku kan gak begitu merhatiin hehe"

Merekapun bersalaman.

"Gapapa kok sans aja sama aku mah haha, btw liat Ginting gak dimana? Aku udah cape nih muter muter tempat yang terlihat tiada ujung ini."

Widya mengangguk. "Tau kok, yuk aku anterin? Sekalian aku mau ada urusan juga kesana."

"Mau dong dianterin, okelah haha"

RankleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang