Selalu ada yang terjaga pada malam yang semakin tua; harapan belia yang berkelana antara ketidaktahuanmu dan kemustahilanku.
Selalu ada yang tidak betul-betul kau pahami; aku yang menutup mataku dan membukanya dari dalam matamu. Kakimu menyentuh kakiku dan pikiranku menyeberangi pikiranmu dan seterusnya dan seterusnya, sampai kita tidak pernah mengira sebanyak perkiraan kita.
Selalu ada keliru saat kesusahpayahanku menjelaskan dirinya dan lehermu tidak sungguh-sungguh mau menoleh.
Antara hari esok dan lusa. Bulan-bulan dan tahun-tahun selanjutnya. Adakah aku mengalir semestinya kepadamu dan di alirkan kemestian?