❛01

85 12 9
                                    











PRANGG!!!!

Wadah sendok garpu jatuh berserakan dilantai tepat ketika suara bising itu menusuk telinga, pasalnya tidak hanya satu buah sendok garpu yang dijatuhkan melaikan belasan sendok dan garpu.

"apa-apaan sih?!" seru Beomgyu kepada seorang gadis─yang menjatuhkan tempat sendok garpu─dengan nada tinggi penuh rasa kesal.

"gyu gue mau ngomong sama lo," nada bicara gadis itu sangatlah rendah namun masih dapat didengar oleh teman-teman Beomgyu.

"lu sama Minju balikan?" tanya Taehyun kepada Beomgyu dan Minju.

Disisi lain Kai sudah memasang raut kegirangan jika benar Beomgyu balikan dengan Minju. Sebab dalam hubungan Beomgyu dan Minju yang paling mendukung adalah pemuda berdarah campuran itu.

Beomgyu beralih menatap datar Taehyun. "gak."

Minju masih setia berdiri di depan Beomgyu sembari menundukan kepala nya, gadis itu mulai merapatkan buku buku jarinya sehingga terus memutih.

Sementara kini Kai sudah melanjutkan memakan mie instan─ia tidak tertarik dengan percakapan teman-temannya.

"yaudah sana pergi aja," ujar Taehyun kepada Beomgyu, pasalnya sedari tadi Beomgyu tidak bangkit dari duduknya meskipun Minju sudah lumayan lama berdiri di hadapannya.

Beomgyu tetap diam sembari sesekali meneguk minuman bulir jeruk miliknya, namun ia sama sekali enggan melihat ke arah Minju.

"gyu─" panggil Minju dengan nada yang masih sangat lembut tetapi kali ini sedikit tersirat rasa takut dari nada bicara Minju.

"minju kalo gua bilang gak mau ya gak mau, gak usah maksa!" seru Beomgyu kesal dan kemudian segera pergi meninggalkan Minju berserta teman-temannya yang masih berada di kantin.

Taehyun terdiam karena terkejut, begitu juga dengan Kai yang seketika berhenti mengunyah mie nya─mereka berdua syok─karena sebelumnya Beomgyu tidak pernah seperti itu.

Hening.

Beberapa detik Taehyun, Kai dan juga Minju yang masih berdiri di sana saling diam. Hingga mulai terdengar isakan-isakan kecil yang tertahan, itu suara tangisan Minju.

Hiks hiks hiks..

Kai panik sendiri ketika menyadari Minju menangis sambil menutupi wajahnya menggunakan kedua telapak tangan.

"e─eh dia kenapa?" tanya Kai kepada Taehyun.

Taehyun menatap Minju iba, sebenarnya Beomgyu cukup keterlaluan kepada Minju. Jika berpikir jernih seharusnya Beomgyu membicarakan masalahnya baik-baik dengan Minju bukan dengan cara memarahi dan membentak Minju di depan umum.

"jangan nangis," ujar Taehyun lirih. "Udah-udah gak enak Ju diliatin orang."

"iya jangan nangis, nanti dikiranya kita ngapa-ngapain lo," sahut Kai.

Namun Minju masih menangis, walaupun tangisan Minju hanya isakan-isakan kecil yang tertahan bukan tangisan yang penuh teriakan tapi sama saja tidak enak dilihat orang.

"lo mending duduk dul─" belum selesai Taehyun berbicara, Minju sudah berlari meninggalkan kantin tanpa sepatah kata apapun.

"dia aneh ya," ujar Kai sembari menyedot minumannya.

"segitu bucinnya sama Beomgyu kali," sahut Taehyun yang terlihat tidak terlalu memusingkan perihal masalah Minju dan Beomgyu.

BAD LIARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang