Thor mengambil lipatan kertas yang sudah menguning dari saku celana Loki.
Loki sudah tidak ada. Thor memasukan kertas itu ke celananya. Ia lalu menangis, memeluk adiknya yang sudah tiada.
______________________
Setelah kekalahan Thanos
______________________Carol menyerahkan kertas kuning yang hampir tercuci ke Thor. Mata coklat hangatnya menunjukan kesedihan.
Thor mendesah. Kembali ia teringat wajah Loki yang membiru di kapal para Asgardian.Perlahan dibukanya lipatan rapi itu, supaya jangan sampai tersobek. Terlihat tulisan tangan Loki yang kecil,kurus,dan tipis.
______________________Hei, kau yang selalu ada di depan!
Objek utama semua orang, dan aku yang hanya bayangan.
Betapa semua orang memujimu, "Hei, ototmu keren!" Atau "Hei, jambangmu macho!"
Aku? Pastinya bukan aku di posisi itu.
Aku hanya di belakang, mengusili orang, dan semua orang bilang; aku biang masalah.
Aku yang selalu membuat keributan.
Kejahilanku payah.
Padahal, aku tidak peduli, soal orang orang yang mengomeliku.
Bangsawan istana yang marah karena pantatnya tak bisa berhenti bergoyang,
Sif yang kehilangan alat riasnya, yah, memang aku yang sembunyikan, sih.
Bahkan sampai tanpa sengaja membunuh Baldur(meski dikembalikan Hela), kadang aku sedikit keterlaluan.
Tapi, kejahilan terbesarku yang membuat keberadaanku disadari, mewarnai janggut Ayah menjadi pink.
Aku tak peduli, apakah aku dikenal secara baik ataupun buruk.
Aku tak peduli, pendapat orang orang itu.
Aku hanya ingin dikenal, diketahui keberadaannya sebagai diriku sendiri; ini, ini Loki, Loki yang jahil, Loki yang iseng. Apapun itu. Sebagai seorang 'Loki' yang berdiri sendiri.
Aku tidak mau lagi, aku paling benci, saat orang orang hanya mengetahui keberadaanku sebagai adikmu, anaknya, dan lain lain.
Kak, aku hanya ingin bisa setara denganmu.
Aku tidak peduli dengan takhta- bodoh amat soal itu.
Tapi, aku ingin, ingin sekali membuktikan kalau aku setara denganmu, aku tidak buruk dalam memimpin, dan aku tahu kapan harus serius dan kapan aku boleh bermain main.
Tapi, sekali lagi. Orang orang tak akan percaya padaku. Selain itu, semua orang hanya menganggap semua hasil kerjaku sekadar candaan.
Mereka tak pernah menganggapku serius, selain saat aku sudah memegang senjata.
Tahukah kakak, kalau jauh di dalam, masih ada mental seorang anak kecil yang takut terhadap dunia?
Anak kecil, yang masih berharap kakaknya yang besar dan kuat akan selalu ada untuk melindunginya.
Kakak yang sangat ia percayai.
Aku tau, aku telah membuat banyak sekali candaan keterlaluan padamu.
Ingat saat aku menukar shampomu dengan pewarna rambut hijau?
Ingatkah kau, saat mjolnir kusembunyikan, lalu kuganti replika persis, tetapi dengan isi 300 bintang mati, yang artinya 300 kali lebih berat?
Ingat saat mjolnir dicuri raksasa dan kau berpakaian sebagai wanita, menggantikan Freya menikahi raksasa jelek (yah, meskipun aku jadi pengiring pengantinnya. Aku punya dokumentasi, kok.)
Hal hal kecil, tapi bermakna.
Es krim mint yang dimakan satu gelas berdua.
Saat aku menghabiskan seluruh poptartmu, lalu keesokannya semua puding karamelku menghilang.
Bangun dengan mencipratkan air ke wajahmu, atau saat aku mencukur mulus wajahmu.
Hal remeh, tapi sayang.
Kakak, aku tahu aku jahil, tapi ada satu hal yang ingin kuberitahu padamu: aku menyayangimu.
Benar benar sayang, kak, aku juga percaya padamu.
Akan tetapi, sayang seribu sayang, apabila kau membaca catatan ini, besar kemungkinannya aku sudah tidak ada.
Jangan khawatir, aku baik baik saja. Mungkin sekarang aku bersama ibu atau mengerjai orang di sini.
Dan kalau kau masih bisa membaca surat ini, aku akui kekuatanmu. Kau kuat, karena kau tidak menyerah di saat kau tidak punya apa apa ataupun siapa siapa lagi. Yah, setidaknya itu yang kuharapkan.
Kalaupun; kak, kalaupun ada sekali lagi seseorang yang peduli dan sayang padamu seperti ibu dan ayah menyayangimu, itu juga bagus.
Karena aku tahu, siapapun dia, pastinya ia akan cukup kuat untuk setidaknya melindungi dirinya sendiri.
Aku sudah tenang, percayalah. Aku tidak mau menunggumu untuk bersantai. Memangnya aku kurang kerjaan?
Aku baik baik saja, kak. Sungguh baik baik saja. Aku menyayangimu (no homo)
-adikmu yang manis, Loki Odinson
P. S. Aku tidak menganggap Odin betul betul ayahku. Itu ayahmu, tapi aku akan selalu menjadi adikmu.
Maap fandom sebelah belum disentuh sentuh
Lagi ngetik MCU mulu, abisnya
Nyaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei Kakak, Hei Kakak, Dia Pirang dan Bolot
FanfictionSeberkas catatan wasiat Loki. Ditulis cukup lama, dan ditemukan oleh Carol di saku celana Thor dan dikembalikqn oleh Carol. Selembar kertas yang sudah sedikit menguning, dan terlipat menjadi 4. Tentang siapa Loki sebenarnya. . . . Awas baper tanggun...