Jaemin memejamkan matanya, rasa manis cairan soda merah itu mengalir dari kepalanya.
'Kenapa bisa ketahuan?'
Ia meremas kertas yang ada di genggamannya, berbalik dan menggebrak meja panjang kantin menatap ke empat temannya nyalang.
"Siapa? SIAPA DIANTARA KALIAN YANG MELAKUKANNYA!?" Suasana kantin yang tadinya berisik seketika hening karena amukan Jaemin. Tapi keempat temannya seakan tak terusik sama sekali tentang itu."Kenapa? Bukankah kita memang taruhan soal ini?" Guanlin malah menyeringai melihat Jaemin.
Jaemin tidak malu sama sekali dengan penampilannya saat ini. Kepalanya sudah Penuh tentang Renjun dan siapa si keparat yang melakukannya.
"Apa kau menganggap hal ini serius Na Jaemin? Kau benar-benar suka pada si nerd itu, hm?" Hyunjin memiringkan kepalanya menatap Jaemin, seakan ingin pria itu membongkar semuanya.
Jaemin menarik nafas, ia keluar dari kursinya dan pergi dari kantin saat itu juga. Ia tidak ingin membuat keributan semakin parah, tidak setelah ia tahu jika langkahnya sekarang terputus untuk mendapatkan Renjun.
-----------------------
Renjun kembali ke kelasnya, mengambil sebungkus oreo rasa semangka yang ia beli sebelum berangkat ke sekolah.
Membawa langkah kecilnya ke gudang sekolah yang sudah sangat usang, duduk di pinggir pintunya dan mulai membuka bungkus kuning itu.
"Ini konyol, kenapa kau sangat konyol Huang Renjun. Kenapa kau sangat bodoh membiarkannya itu merebut ciuman pertamamu?" Renjun bermonolog sendiri, ia tersenyum tapi air matanya terus mengalir selama ia bicara. Mengingat saat Jaemin menciumnya juga saat semua itu terbongkar dalam waktu yang cepat.
Seharusnya ia tahu, Jaemin memang bukanlah pria yang baik seperti yang pernah ia bayangkan untuk mendapatkan ciuman pertamanya.
"Kenapa aku bodoh sekali, hiks." Ia membelah satu oreo itu dan memakannya, Renjun masih menangis malah semakin keras.
Ia tidak berusaha untuk menutupi suara tangisnya, karena ia tahu tidak akan ada seorang pun yang mendengarnya di sini, tempat ini sudah terlalu usang untuk di datangi. Bahkan cukup angker dengan hanya di lewati. Jadi Renjun tidak peduli jika ada hantu yang mendengar tangisnya sekalipun.
------------------------------------------------
Jaemin menghentikan langkahnya saat hanya tinggal berbelok untuk sampai di gudang itu. Langkahnya terhenti mendengar tangisan pilu itu, ia mengigit bibirnya. Entah bagaimana ia bisa sampai di sini, yang ada di benaknya Renjun hanya akan datang ke tempat sepi makanya ia sampai di sini.
'Ini salahku seharusnya aku memang tidak bertaruh sejak awal'
Ia meraba dadanya sendiri yang seperti di tusuk dari segala arah.
Dulu, Jaemin dan teman-temannya memang sering membully Renjun. Karena mereka lihat jika bocah mungil itu sangat lugu dan mudah untuk di kerjai.
Tapi Jaemin memerintahkan teman-temannya untuk menghentikannya tak lama ini. Karena satu kejadian di malam hari itu.
------------------------------------------
Jaemin keluar dari minimarket setelah mengisi perutnya, ia kabur dari pertemuan keluarganya yang sangat bertele-tele itu dan berakhir makan ramyeon di sini.
Baru saja ia ingin kembali ke apartemenya saat melihat Renjun keluar dari sebuah Cafe dengan seragam sekolah.
'Ini sudah hampir jam 10 malam, kenapa bocah itu belum pulang?'
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT + ONESHOOT✔
FanfictionKumpulan oneshoot couple NCT Bucin-Bucin berhadiah ⚠YAOI AREA⚠ ⛔15+ cuz I put many kiss in every story⛔