🔞🔞🔞
Seokmin mengalami kesenangan yang luar biasa ketika lubang Soonyoung menyempit, mengisap penisnya lebih dalam. Seperti mulut kecil serakah yang ingin menelan semuanya."Ahh ... Kwon Soonyoung, lubangnya meremas kuat penisku. Mengisapnya seperti mengisap permen lolipop!"
Seokmin berseru girang. Ia belum bergerak di dalam Soonyoung, menunggu anak ini menyesuaikan diri untuk beberapa saat.Seokmin tahu anak ini sedang kesakitan. Untuk menghiburnya, ia membungkuk untuk mencium bibir mungil yang sudah bengkak itu. Soonyoung segera melingkarkan kedua tangannya di leher Seokmin, dengan senang hati membalas ciumannya. Saling melumat dan mengisap mulut satu sama lain dengan penuh nafsu. Dengan begini, Soonyoung bisa sedikit mengalihkan rasa sakitnya. Dia seperti anak kecil yang rapuh. Mudah menangis akibat sedikit saja rasa sakit di tubuhnya.
Disaat ia sudah berhasil membuat Soonyoung merasa sedikit lebih tenang, Seokmin melepaskan mulutnya sebentar dari mulut manis anak itu, kemudian bertanya,
"Sekarang, boleh aku bergerak?"
Soonyoung menatap wajah tampan pria di atasnya, kemudian menganggukkan kepala. Bibir mungilnya yang merah dan bengkak tersenyum manis ke arah Seokmin. Kedua tangan Soonyoung yang masih melingkar di lehernya menarik kepala Seokmin ke bawah. Mereka kembali berciuman. Ciuman penuh gairah. Manis seperti madu.
Seokmin mulai mengayunkan pinggulnya, memompa lubang Soonyoung yang sempit. Ia kesulitan bergerak karena ketatnya lubang itu, mencengkeram erat penisnya dengan serakah.
"Ng .... ng ... "
Seperti anak kecil yang diberikan mainan, Soonyoung sibuk mengisap dan melumat mulut pria itu. Lidahnya menjelajahi rongga mulut Seokmin, mengabsen deretan gigi yang berjejer rapi, ujung lidahnya membelai langit-langit mulut lembut itu. Lidah keduanya saling melilit seperti dua ekor ular yang sedang terlibat dalam sebuah pertarungan sengit.
"Mmhh ...! mhh ... "
Ketika penis keras itu bergerak keluar-masuk di dalam lubangnya, setiap gesekan, setiap hantaman di dinding dalamnya membawa rasa sakit yang menyebabkan tubuhnya bergetar kesakitan. Bahkan bernapas pun membawa rasa sakit yang menyakitkan, Namun ciuman ini terlalu manis. Memabukkan.
Soonyoung tidak ingin berhenti. Ia menyukai ketika tubuhnya bersatu dengan tubuh pria ini. Pria yang ia cintai. Satu-satunya pria yang ingin ia peluk. Satu-satunya pria yang ingin ia cium. Lee Seokmin. Hanya pria ini yang ia inginkan untuk menyentuh tubuhnya. Hanya dia.
Entah itu disebabkan oleh rasa sakit, atau apakah karena rasa bahagia bisa bersama dengan pria yang ia cintai. Soonyoung diam-diam kembali menangis, air mata jatuh dari sudut matanya meluncur turun ke bantal putih di bawahnya, meninggalkan titik basah di sana.
Seokmin mendorong penisnya ke dalam, menghantam dinding lembut itu dengan keras. Di dalam sana basah dan panas, menciptakan suara basah yang tak senonoh setiap kali ia menarik dan mendorong penisnya. Hantaman keras terdengar seperti suara pukulan keras di pantat Soonyoung. Itu seperti suara tamparan berkali-kali yang tak pernah putus.
"Ahh... ahh.. ah ... "
Soonyoung menggigit bibirnya sampai berdarah. Wajah mungilnya basah oleh air mata bercampur keringat. Seokmin memelankan gerakan pinggulnya ketika melihat air mata yang jatuh di sudut mata bayi kesayangannya.
"Kwon Soonyoung, apa aku menyakitimu?"
Seokmin berbicara dengan wajah khawatir. Ia menyesal karena bergerak terlalu kasar. Anak ini pasti sangat kesakitan.Soonyoung segera menggelengkan kepalanya berkali-kali. Menatap wajah pria di atasnya dengan mata basah. Kali ini Soonyoung yang merasa bersalah, dirinya terlalu cengeng. Seharusnya ia bisa menahan rasa sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCLE [SEOKSOON FANFICTION] ✔️
FanficKwon Soonyoung, remaja 16 tahun yang sangat membenci paman-nya sendiri, Lee Seokmin. Pria 35 tahun yang menjalani hidup dengan berhura-hura, tidur dengan lelaki sewaan yang ia bayar untuk memuaskan hasrat seksualnya. Suatu hari, kakak perempuannya...