ada yang saling bergantungan, ada juga yang merasa di gantungkan
~senja dilangit jingga
pagi ini jam 6.00 di jogja
Kringgggggg
Sudah beberapa kali alarm itu berbunyi, tapi gadis ini masih tidur dengan tenang diatas kasur.
" senjaaaaaaaa!!! Ya ampun dari tadi belum bangun juga, mau ibu siram pakai air" teriak ibu senja dari luar kamar, tapi gadis ini sama sekali belum beranjak dan tidak terganggu dengan teriakkan ibunya yang menggelegar itu melebihi sound hajatan.
" ibu hitung sampai 3 kalau belum bangun juga ibu sita komik-komik kamu!!" ancam ibu senja, sebenarnya senja sudah mendengar tapi apa daya tubuhnya masih menginginkan kasur disisinya
" satu"
" dua"
" tigggg"
" iyaa bu senja udah bangun kok ini " jawab senja dengan mata yang masih tertutup
" bangun gimana hah?! Itu mata kamu masih merem gitu kok, ibu tunggu 20 menit lagi kalau sampai belum bangun juga ibu sita juga handphone kamu!!" ancaman ibu senja sukses membuat senja bangun dan kocar kacir ke kamar mandi.
Selesai mandi, senja sibuk membereskan buku mata pelajaran yang yang belum sempat di rapihkan nya. Kebiasaan senja yang ini memang tidak berubah, suka menunda-nunda jika dirinya sudah malas melakukan sesuatu.Jam menunjukkan pukul 07.45 senja sudah pasti akan telat, langganan siswi yang selalu telat para guru pun sudah hapal kebiasaannya.
" ibu senja berangkat, assalamu'alaikum " ucap senja terburu-buru karna sudah terlambat belum sempat ibu menjawab senja sudah berlari mengejar waktu agar tidak telat
" iya wa'alaikumsalam hati-hati nak" jawab ibu menggelengkan kepala
Sesampainya disekolah, yap gerbang sudah di tutup senja mengutuk dirinya karena sudah berukangkali terlambat seperti ini. Mata pelajaran pertama pasti sudah dimulai guru matematika yang terkenal killer namanya bu tut sebenarnya nama aslinya bu tuti, emang dasar jingga dia mengganti sendiri nama guru tersebut yang akhirnya diikuti oleh teman-teman kelas nya termasuk senja. Bu tut tidak akan membiarkan senja masuk begitu saja ia pasti akan di dapat siraman rohani.
" udah telat juga mending sekalian aja daripada ke kelas malah di semprot bu tut" pikir senja
" mending ke uks aja, lumayan tidur buat lanjutin mimpi yang tadi tertunda " senja berjalan menuju uks tanpa pikir panjang, sebelum itu dia mengirimkan pesan kepada jingga bahwa ia ada diuks niat sebenarnya sih untuk nitip absen agar tidak ditanyai saat ia masuk kelas nanti
Bel pelajaran sudah berbunyi senja masih dengan tenang tidur di uks, sampai
" woi, buset dah bocah kebo amat ya " ucap jingga menggelengkan kepala karna sikap ajaib sahabatnya yang satu ini, tiba-tiba ide jahil muncul di pikirannya
" ini satu-satu nya cara biar nih bocah bangun "
" senjaaa, bangun atau gua cium?!" ancam jingga sambil tersenyum puas, sebenarnya senja sudah bangun sejak bocah tengil itu datang keruang uks hanya saja dia terlalu malas untuk bangun dan melihat jingga sudah terlalu bosan setiap hari , jam, bahkan menit selalu ada jingga di dekatnya
"dihitung sampai 3 ya kalau gak bangun juga gua cium, gak main-main lho"
" 1"
Belum selesai jingga menghitung senja langsung bangun dari kasur
" dasar mesum, ngambil kesempatan segala mau cium gua " senja kesal, jingga memang penghancur membuat mood yang tadinya baik jadi jelek itu yang membuat senja malas bertemu dengan jingga
" lu kebo banget kalo tidur, itu bukan ngambil kesempatan senja itu sih bonus kalo lu gamau bangun juga" cengir jingga, namanya juga jingga jika tidak menggangu senja seharian itu rasanya ada yang kurang
" alesan aja lo jing " jika senja sudah kesal dia pasti memanggil jingga dengan kata depan nya saja.
" nama gua jingga! gausah setengah gitu manggilnya "
" o"
Senja langsung berjalan keluar menuju kelas meninggalkan jingga yang sedang kesel sendirian diuks tanpa peduli teriakan menggelegar dari jingga
" ini anak bener-bener ya!" teriak jingga, kenapa sekarang jadi jingga yang kesal, niatanya kan ingin membuat senja kesal sekarang malah jadi bumerang untuknya
Sesampainya di kelas senja langsung duduk di tempatnya sambil membaca komik kesukaan miliknya, kalian salah jika perempuan biasa nya rajin membawa buku beda dengan senja yang hanya membawa buku 2 itupun kalo ingat, justru dia malah banyak membawa komik. Padahal ia sudah kelas 3 , meski begitu nilai senja tidak pernah turun.
" hai, senja sayang " sapa devan, penggangu senja setelah jingga sekaligus teman akrab jingga sama-sama eror nya dengan jingga
" hm" jawab senja singkat malas menanggapi ucapan mahkluk astral aslias devan, mood nya benar-benar berantakan hari ini telat masuk kelas, hampir dicium jingga, dan satu lagi devan setan kelas ini.
" singkat amat jawabnya, pasti lagi bt sama si jingga kan?" tanya devan
" y "
" buset bener-bener dah, up dah gua kalo cewe udah ngomong spj kaya gitu" ucap devan kembali ke tempat asalnya. Senja tetap diam anteng sambil membaca komik kesukaannya
" senja parah banget abang di tinggal sendirian" oceh jingga. Yang satu pergi dateng lagi makhluk astral satu lagi
Senja tetap tidak menanggapi ucapan sahabatnya itu, moodnya sudah benar-benar berantakan hari ini jadi lebih baik dia diam saja
" senjaaaaaaaa parah banget sahabat mu yang ganteng ini di diemin, jawab iya atau apa kek " jingga terus berbicara padahal senja tidak menanggapi ucapannya sama sekali
" iya "
" astaga senja sekali nya ngejawab singkat banget" jawab jingga meninggalkan tempat duduk senja menuju tempat asalnya
" dasar setan, mood gua jadi gajelas gini gara- gara kaliann "
Bel pulang berbunyi senja buru-buru merapihkan buku miliknya, takut setan yang lainnya muncul lagi. Baru di pikirkan langsung muncul aja. Yap langit menghampirinya ke kelas nya, laki-laki kelas sebelah yang bertahun-tahun mendekati senja belum mendapatkan hasilnya, senja yang cuek dan terkesan bodoamat, ia tidak tahu jika langit menaruh perasaan padanya. Ia menganggap perhatian langit itu perhatian dengan teman biasa.
" senja pulang bareng yuk" ajak langit bersemangat, kalian pasti tau bagaimana rasanya
" bentar gua tanya jingga dulu" belum sempat bertanya jingga sudah menjawab
" lu pulang bareng langit aja, gua mau jemput nila soalnya " jawab jingga sambil mengetik pesan di handphone nya " gua duluan ya nja, ngit" pamit jingga, nila itu kakak nya senja. Dia memang bersekolah di sekolah yang berbeda dengan senja, jingga memang sudah dekat dengan kakanya nila beberapa tahun terakhir ini karna kakaknya baru pindah ke jogja beberapa tahun terakhir. Sejak kedatangan kakanya jingga lebih banyak menghabiskan waktu nya dengan nila entah perasaan apa ini yang dirasakan senja semenjak jingga lebih dekat dengan kakanya seperti rasa tidak suka atau iri senja pun tidak mengerti, dengan senja kalau nila sedang tidak ingin keluar atau banyak tugas baru jingga mengajak nya keluar. ya lebih tepatnya Cuma jadi pelarian aja. Sejak itu senja lebih dekat dengan langit ketimbang jingga, dan sudah biasa melihat jingga berduaan dengan kakaknya
" oh yaudah, ayo ngit tapi makan es krim depan komplek gua dulu ya "
" oke, nona senja " ucapan langit membuat senja tertawa
" berangkatttttttttttt " ajak senja

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DI LANGIT JINGGA
Teen Fictionnafas sebentar, apa sih yang di kejar? " hatimu masih di jalan, jangan lupa pulang" -senja " maaf karna terlalu banyak membuatmu berharap" -jingga " aku disini senja "- langit tentang mereka yang sama-sama menggantungkan harapan