ASTORET 14❤

883 97 11
                                    

Selamat malam, kali ini aku kembali dengan update cerita... Tapi sebelum ke cerita ke notif dlu ya

Guys untuk cerita ASTORET nya sudah aku kirim ke WA masing-masing ya.

Masih adakah yang merasa udah pesan tapi ceritanya belum dikirim?

Jika masih ada, tolong konfirmasi ke aku ya. Biar ceritanya aku kirim

Bagi yang belum pesan, dan mau mesan ceritanya. Cerita astoretnya 470 halaman.

Terimakasih banyak. Maaf jika kurang bagus. Emang tulisan aku gak pernah bagus sih. Tapi semoga suka, aku harap ada pesan dan makna yang bisa diambil dari ceritanya ya. 470 halaman loh. Baik akukan😎. Aku cinta kalian❤

Bagi yang sudah baca, gak boleh spoiler ya 😂😂😂

Masih boleh ya, silahkan di pesan ke NO di bawah ya

085270922531

Untuk harganya 35k percerita ya

**********
Happy Reading

Malam adalah ladang pembantaian abadi. Jiwa-jiwa tandus yang digerus sepi. Yang tak menyisakan apa-apa selain puisi.

Butiran gula larut dalam kopi hitam.
Taburan bintang larut dalam kelam malam. Pahit manis kenangan teraduk. Dihirupnya semalam suntuk

Siwon sedang bercerita kepada malam. Karena hanya ia yang sudi menadah keluh kesah. Para pecinta yang menderita

Pria itu menciptakan suasana tenang penuh kerinduan dengan secangkir kopi untuk sekedar teman menerjemahkan langit.

Ya! Langit menyimpan berjuta-juta rahasia. Berjuta-juta keinginan. Berjuta-juta impian.

Apa kau pernah tahu, langit menolak impian hanya karena tidak sesuai dengan si pengimpi?

Atau apa kau pernah mendengar, langit menolak doa hanya karena baitnya terlalu buruk?

Langit tak sekejam itu. Langit adalah hamba yang penurut dan penerima. Ia berdiri sendiri sebagai pelengkap jagat untuk mempertebal keimanan. Semacam-macam apapun perbuatan di bawahnya, langit tetaplah langit, yang hanya bisa melihat tanpa pernah menegur. Yang menyimpan keindahan surga. Yang tak pernah tergapai oleh mimpi tertinggi sekalipun.

Tapi, setinggi apapun langit, seindah apapun langit, Siwon hanya akan menceritakannya dengan sederhana, tanpa berlebihan. Dia akan mengajarkan kita bahwa setinggi apapun langit, sebanyak apapun bintang, percayalah bahwa mereka ada untuk menghibur malammu yang gelap.

Siwon. Pria tanpa ekspresi itu betah duduk memandang bintang ke atas sana. Kopi pahit yang diseduh untuknya belum disentuhnya sama sekali. Tubuhnya duduk manis di sana, namun otak dan pikirannya meradang kemana-mana sebagai tanda hatinya belumlah membaik setelah seharian berlalu mengingat perihal yang dilakukan orangtuanya.

Dia juga tak betah untuk duduk menunggu Stella yang masih tidur. Dengan alasan menghibur dirinya dari segala kesedihan itu. Siwon memilih malam dan bintang sebagai penghiburnya.

Malam makin tua, kegembiraanlah yang menjagamu tetap merasa muda Siwon!!!!

Menemukan Stella membuat pria itu lupa akan Yoona. Bukan lupa, dia hanya tidak ingin membuat siapapun yang merasa diuntungkan dengan kebohongan kematian Stella bertepuk tangan lagi di atasnya.

Maka jelas pria itu memang sangat sengaja mematikan ponsel, menghindari gangguan-gangguan menyebalkan dari pecundang seperti Yoona dan orang-orangnya.

Malam semakin larut, tidak juga tanda Siwon akan beranjak dari rumah sakit atau sekedar berkeliling dan setidaknya dia mungkin akan secara tidak sengaja akan bertemu Yoona yang baru saja memastikan dia sunggu hamil dari dokter kandungan.

ASTORETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang