"Hwang Hyunjin."
Yang dipanggil menoleh sembari mengernyit. Oh, ternyata boss nya yang memanggil. Song Seowon. Lelaki itu langsung mengubah ekspresi wajahnya.
"Ya?"
"Ikut ke ruanganku sekarang, aku punya tugas untukmu."
Hyunjin mengangguk patuh, tungkainya melangkah pelan mengekori sang boss yang berjalan dengan congkak didepannya.
"Jadi, apa tugasku boss?"
Tuan Song —boss Hyunjin, melempar sebuah amplop coklat besar pada lelaki Hwang itu.
"Aku ingin kau membunuh dia."
Hyunjin membuka amplop itu perlahan, membaca isi kertas-kertas yang berupa sebuah informasi tentang seseorang.
Kim Seungmin
24 tahun
Anak dari Kim Jungpyo, pemilik & pendiri Kim's Coorp.
Mahasiswa tahun terakhir Seoul National University, jurusan Hubungan Internasional"Kenapa aku harus membunuhnya?" tanya Hyunjin setelah terdiam selama sepuluh menit.
"Ayahnya telah merebut tender bisnis besarku." jawab tuan Song yang terlihat raut wajahnya mulai mengeras.
"Kenapa kau tidak membunuh ayahnya saja? Bukankah itu lebih bagus?" tanya Hyunjin lagi, berusaha memastikan.
Tuan Song menyeringai mendengar pertanyaan Hyunjin.
"Aku ingin melihat Kim Jungpyo itu hancur secara perlahan dengan membunuh anak kesayangannya itu."
"Baiklah kalau begitu..."
"Bunuh dia, Hyunjin. Jika sampai kau tidak berhasil membunuhnya, kau yang akan aku bunuh dengan tanganku sendiri."
Yang lebih muda mengangguk, wajahnya masih menampakkan wajah tanpa ekspresinya. Lalu ia segera keluar dari ruangan kebanggaan sang boss itu.
Hyunjin terdiam didepan pintu ruangan bossnya, menatap lembar-lembar kertas itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Kim Seungmin....
***
Seorang lelaki manis bersurah coklat gelap tengah bersandar di tembok rumah tua. Rumah itu sudah tidak lagi terpakai, terlihat dari bangunannya yang sudah rapuh dan siap ambruk kapan saja. Belum lagi rumput-rumput liar yang memenuhi area pekarangan rumah tua tersebut.
Lelaki itu menatap arloji yang terlingkar sempurna di pergelangan tangannya.
17:35 p.m
Sebentar lagi malam akan tiba, tapi ia tidak beranjak sedikitpun dari tempat itu.
"Hey, Kim."
Lelaki bersurai coklat gelap itu menoleh cepat, menatap lelaki lain yang baru saja memanggilnya itu.
"Eoh? Hai, Hwang."
"Sudah menunggu lama?"
"Tidak juga, 15 menit tidak terlalu lama kan?"
Lelaki yang disebut Hwang itu terkekeh. "Ya, terserahmu saja, Kim."
Keduanya terdiam selama beberapa menit, hingga akhirnya suara manis Kim Seungmin menginterupsi.
"Kenapa kau ingin kita bertemu disini, Hyunjin?"
Hyunjin terdiam sejenak, hingga kemudian ia menatap Seungmin tanpa ekspresi.
"Entahlah hanya ingin saja."